Sabtu, 15 Desember 2012

sumber daya non konvensional

licin tapi bermanfaat "Migas Nonkonvensional"

    Untuk blog saya kali ini akan mendefinisikan tentang migas atau minyak dan gas, Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional merupakan salah satu sumber daya alam yang strategis yang cukup potensial untuk memasok kebutuhan energi nasional, sehingga dalam rangka diversifikasi energi, Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional perlu dikembangkan secara optimal. Untuk tujuan tersebut, pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 05 TAHUN 2012 Tentang Tata Cara Penetapan Dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak Dan Gas Bumi Non Konvensional. Berikut ringkasannya:
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di dalamnya.
Potensi alam yang banyak berasal dari temuan atau pengembangan teknologi seperti accu (aki) atau baterai, nuklir, solar cell dan sejenisnya. Sumber daya nonkonvensional tetap menggunakan bahan baku atau bahan yang bersumber dari alam juga, hanya saja diproses dan diubah dalam bentuk yang lebih praktis untuk siap digunakan.
Sumber daya alam nonkonvensioanl banyak berasal dari temuan atau pengembangan teknologi seperti accu/baterai (aki), nuklir, solar cell dan sejenisnya. tapi sumber daya non konvensional tetap menggunakan bahan baku atau sumber dari alam juga, hanya diproses dan diubah dalam bentuk yang lebih praktis untuk siap digunakan.



Memanfaatkan potensi cadangan non-konvensional

Saat ini merupakan waktu yang sangat bagus bagi pengembangan minyak & gas non-konvensional. Permintaan hidrokarbon internasional yang terus meningkat berarti Wood Group telah membantu pelanggan mengeksploitasi sumber daya non-konvensional.
Wood Group Wagners

Dalam artian sederhana, minyak & gas 'non-konvensional' adalah sumber daya yang dipandang terlalu sulit atau terlalu mahal untuk dieksploitasi dengan menggunakan cara-cara perolehan tradisional.
Harga hidrokarbon sekarang ini telah mendorong banyak negara dan perusahaan untuk mengevaluasi kembali nilai cadangan non-konvensional mereka.
Bagi beberapa negara, daya tarik tambahan untuk mengambil deposit yang seringkali besar ini adalah keamanan pasokan selama beberapa dekade, bahkan mungkin beberapa abad ke depan, sehingga mengurangi ketergantungan pada impor minyak & gas.
Banyak dari sumber daya non-konvensional ini, terutama ladang serpih, telah ditemukan beberapa dekade yang lampau. Yang menjadi masalah selama ini adalah tiadanya teknologi untuk mengambil minyak & gas yang berharga ini dari lapisan yang harus ditembus.
Namun hal ini telah berubah sejak 10 tahun terakhir.
"Saya terpukau sekali dengan potensi gas serpih dan betapa cepatnya industri telah bergerak maju untuk mengetahui cara mengeluarkannya dengan aman," ujar Don Miller, manajer pemasaran Wood Group Logging Services, yang menyediakan layanan lengkap pengerjaan lubang berselubung untuk pengambilan serpih dan lingkungan penyelesaian yang kompleks lainnya. Ini mencakup pula pencatatan lubang berselubung, perforasi, tubing-conveyed perforating (TCP), pengambilan pipa, inspeksi selubung dan pencatatan produksi di sumur vertikal maupun horisontal.
Pengetahuan baru ini secara khusus mencakup keahlian dalam pengeboran sumur horisontal yang mengikuti lapisan serpih dan peretakan hidrolik, atau 'frac'ing', di mana dalam proses tersebut cairan bertekanan tinggi digunakan untuk mengembangkan retakan dalam batuan, melepaskan minyak & gas serpih dan memungkinkannya mengalir kembali ke lubang sumur. Di Amerika Serikat, saat ini pemerintah sedang bekerja sama dengan industri untuk mengevaluasi dampak peretakan hidrolik terhadap air tanah tawar.
"Dalam sumur non-konvensional ada dua bagian pada bor sumur: bagian vertikal yang membawa Anda turun ke struktur serpih, kemudian bagian horisontal yang memperlihatkan batuan reservoir secara maksimal," Don menjelaskan.
"Saat turun tidak terlalu sulit karena ada gravitasi yang mendukung. Namun setelah transisi pengebor menjadi horisontal, situasi menjadi lebih sulit karena gravitasi jelas tidak lagi membantu Anda."
Eksploitasi deposit serpih seringkali berarti membangun infrastruktur yang sebelumnya tidak ada. Ini menyebabkan kekurangan personil sedangkan industri berkembang pesat – dan berarti peluang bagi perusahaan dalam Wood Group.
"Kita bertekad untuk mengambil keuntungan dengan cara memperkuat posisi kita di bidang serpih ini karena sumber daya terbatas sekali di manapun, tidak hanya dalam infrastruktur tetapi dalam menemukan orang-orang yang mempunyai keahlian," tambah Mitch Fralick, presiden Producers Assistance Corporation (PAC) Wood Grup yang berkantor pusat di Houston.
PAC menyediakan beragam personil untuk operator sumur, mulai dari konsultan yang mengawasi penyelesaian pengeboran sampai staf pendukung operasi dan pemeliharaan (O&M). Indikator pertumbuhan dalam usaha serpih dapat dilihat dari fakta bahwa sekitar 30 persen dari 560 karyawan PAC saat ini terlibat dalam jenis deposit ini.
Di samping teknologi baru, arena baru ini juga telah mendorong cara-cara pengeboran yang baru. "Operasi bantalan atau pad operation telah menjadi lebih umum, sehingga memungkinkan lebih banyak lagi sumur yang dibor dari lokasi permukaan yang kecil, sehingga meminimalkan kerusakan pada tanah," kata Ian Milne, presiden Wood Group Pressure Control.
Pada bantalan yang lebih besar, tidak jarang operasi dilakukan secara serentak yaitu operasi pengeboran, frac'ing, dan aliran balik, yang bekerja secara selaras - "Pemandangan yang menakjubkan," tambah Ian.
Wood Group Pressure Control

Wood Group Pressure Control telah mengembangkan peralatan baru untuk menangani sumur-sumur non-konvensional. Instalasi kepala sumur dan peralatan pengendali sumur yang cepat tetapi aman sangatlah penting dan selain itu, bisnis layanannya, yang menyediakan katup peretakan dan sewa peralatan tambahan, menawarkan keselamatan, keandalan dan efisiensi yang semakin tinggi.
Wood Group Pressure Control menawarkan kenyamanan terbaik bagi pelanggan, dengan memberikan paket yang komprehensif-peralatan kepala sumur, sewa peralatan peretakan, pohon produksi, instalasi, dan pemeliharaan - semua dari satu perusahaan saja.
Pemanfaatan metana
Satu keuntungan gas serpih adalah mampu terbakar secara bersih. Demikian halnya dengan sumber daya non-konvensional lainnya, yaitu metana lapisan batubara (coal bed methane/CBM), juga dikenal sebagai gas lapisan batubara (coal seam gas/CSG).
CSG pada hakikatnya adalah metana yang diserap ke dalam matriks padat batubara. Metana sangat mudah terbakar dan bukan penunjang kehidupan, sehingga dipandang berbahaya daripada bermanfaat dalam industri pertambangan, dan biasanya dibuang ke atmosfer. Praktik ini kini berubah dan Wood Group membantu memproduksi metana secara aman dan efisien - dengan mengambilnya secara aman sebagai produk sampingan dari operasi penambangan dan juga dalam proyek-proyek yang dikembangkan khusus untuk ekstraksi metana.
"Pada saat ini belum ada produksi dalam jumlah yang sangat besar," kata Alan Fotheringham, general manager Wood Group Wagners yang berkantor pusat di Brisbane, "tetapi potensinya sangat besar."
Wood Group Wagners bermaksud untuk memanfaatkan potensi ini. Didirikan pada awal tahun 2010, perusahaan ini menyatukan pengalaman fasilitas teknik dan produksi Wood Group dari seluruh dunia dengan keahlian Wagners dalam transportasi dan infrastruktur, yang telah disiapkan untuk menangani lokasi terpencil dan menantang di Queensland.
Pada saat ini, semua CSG yang diproduksi di Australia ditujukan untuk penggunaan dalam negeri, baik untuk pembangkit listrik atau rumah tangga. "Namun demikian, alasan kami di sini adalah bahwa dalam tiga sampai lima tahun ke depan akan ada pasar ekspor yang sangat besar, sehingga gas akan dicairkan dan diekspor, terutama ke Asia," tambah Alan.
Kekhasan CSG adalah bahwa gas ini didampingi oleh air dalam jumlah sangat besar. Ketika bor menembus lapisan, air akan mengalir kembali ke dalam sumuran vertikal dan naik, sambil membebaskan gas.
Air ini perlu diolah, terutama di Queensland karena mengandung kadar garam yang sangat tinggi: "Anda tidak bisa langsung membuangnya ke sungai atau kali," Alan menjelaskan. "Dahulu air ini dialihkan ke kolam penguapan yang besar, tetapi karena pertimbangan lingkungan sekarang tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan. Anda harus mengolahnya dan selanjutnya menyebarkannya dengan cara yang memberikan manfaat."
WGW telah ahli dalam mengubah air ini untuk kebaikan dan terus menyelidiki berbagai cara, termasuk sistem kehutanan perkebunan, injeksi akuifer, aliran sungai tambahan dan aplikasi komersial.
Di bagian lain dunia, eksploitasi besar-besaran telah dilakukan pada suatu sumber energi yang sangat berbeda.
Pasir minyak di barat Kanada merupakan sumber daya yang sangat besar. Bahan bitumen tebal mungkin tidak terlihat indah namun cadangan Kanada ini diperkirakan menduduki tempat kedua dari segi ukuran, dalam satuan hidrokarbon, setelah Arab Saudi.
IMV Projects, spesialis pelaksanaan proyek yang berkantor pusat di Calgary, telah siap berlaga. "Fokus utama IMV Projects adalah pengembangan lokasi awal selama 11 tahun terakhir." kata Dawn MacDonald, pengembangan bisnis.
"Pada proyek-proyek ini, fasilitas pengolahan pusat menghasilkan uap untuk bantalan sumur jarak jauh, yang masing-masing mempunyai empat sampai 24 pasangan sumur. Sumur bagian atas pada masing-masing pasangan berupa injektor, yang menurunkan uap ke bawah permukaan pasir minyak. Minyak mentah dan air kondensasi diperoleh melalui sumur produksi bawah dan mengalir melalui pipa di atas tanah ke fasilitas pengolahan pusat untuk diolah." Minyak hasil olahan biasanya dicampur dengan pengencer dan disalurkan melalui pipa ke fasilitas peningkatan mutu, dan sebagian besar hasilnya diekspor ke Amerika Serikat.
Namun demikian, Wood Group Logging Services malah dapat mengekspor keahliannya dari Amerika Serikat. Meskipun banyak pekerjaannya yang dilakukan di Amerika Serikat, perusahaan ini juga diminta untuk menangani proyek-proyek khusus klien di negara-negara lain.
Hal ini sebagian karena 'arena' non-konvensional di kawasan seperti Asia, Timur Tengah dan Amerika Latin pada umumnya masih baru dan belum dieksploitasi. Di Argentina misalnya, WGLS bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan minyak untuk mengevaluasi bagaimana bentuk usaha jangka panjang nantinya. Dengan 35 persen bisnisnya bergerak dalam sektor industri yang non-konvensional, Wood Group Logging Services memandang penting sumber daya ini.

Energi berkelanjutan
Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah pasti juga merupakan energi berkelanjutan, karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu khawatir atau antisipasi akan kehabisan sumbernya. Para pengusung energi non-nuklir tidak memasukkan tenaga nuklir sebagai bagian energi berkelanjutan karena persediaan uranium-235 di alam ada batasnya, katakanlah ratusan tahun. Tetapi, para penggiat nuklir berargumentasi bahwa nuklir termasuk energi berkelanjutan jika digunakan sebagai bahan bakar di [reaktor pembiak cepat (FBR: Fast Breeder Reactor)] karena cadangan bahan bakar nuklir bisa “beranak” ratusan hingga ribuan kali lipat. Loh, kok bisa?
Alasannya begini, cadangan nuklir yang dibicarakan para pakar energi dalam ordo puluhan atau ratusan tahun itu secara implisit dihitung dengan asumsi reaktor yang digunakan adalah reaktor biasa (umumnya tipe BWR atau PWR), yang notabene hanya bisa membakar U-235. Di satu sisi kandungan U-235 di alam tak lebih dari 0,72% saja, sisanya kurang lebih 99,28% merupakan U-238. Uranium jenis U-238 ini dalam kondisi pembakaran “biasa” (digunakan sebagai bahan bakar di reaktor biasa) tidak dapat menghasilkan energi nuklir, tetapi jika dicampur dengan U-235 dan dimasukan bersama-sama ke dalam reaktor pembiak, bersamaan dengan konsumsi/ pembakaran U-235, U-238 mengalami reaksi penangkapan 1 neutron dan berubah wujud menjadi U-239. Dalam hitungan menit U-239 meluruh sambil mengeluarkan partikel beta dan kembali berubah wujud menjadi Np-239. Np-239 juga kembali meluruh sambil memancarkan partikel beta menjadi Pu-239. Nah, Pu-239 inilah yang meski tidak tersedia di alam tetapi terbentuk sebagai hasil sampingan pembakaran U-235, memiliki kemampuan membelah diri dan menghasilkan energi sebagaimana U-235. Bisa dibayangkan jika semua U-238 yang jumlahnya ribuan kali lebih banyak daripada U-235, jika semuanya berhasil diubah menjadi Pu-239 berapa terjadi peningkatan jumlah bahan bakar nuklir. Hal yang serupa juga terjadi untuk atom [thorium -233] yang dengan reaksi penangkapan 1 neutron berubah wujud menjadi U-233 yang memiliki kemampuan reaksi berantai (reaksi nuklir). Itulah sebabnya kenapa negara-negara maju tertentu enggan meninggalkan nuklir meski resiko radioaktif yang diterimanya tidak ringan. Itulah pula alasan kenapa reaktor pembiak cepat seperti yang dimiliki oleh Korut mendapat pengawasan ketat dari IAEA karena mampu memproduksi bahan bakar baru Pu-239 yang rentan disalahgunakan untuk senjata pembunuh massal. Di sisi lain para penentang nuklir cenderung menggunakan istilah “energi berkelanjutan” sebagai sinonim dari “energi terbarukan” untuk mengeluarkan energi nuklir dari pembahasan kelompok energi tersebut.

Bioteknologi migas non konvensional Kelautan.
   
     Dari sebelas sektor ekonomi kelautan itu, industri bioteknologi kelautan merupakan sektor yang potensinya sangat besar, tetapi sampai sekarang boleh dikatakan belum tersentuh pembangunan.

Bioteknologi kelautan adalah teknik penggunaan biota laut atau bagian dari biota laut (seperti sel atau enzim) untuk membuat atau memodifikasi produk, memperbaiki kualitas genetik, atau fenotip tumbuhan dan hewan, dan mengembangkan (merekayasa) organisme untuk keperluan tertentu, termasuk perbaikan lingkungan (Lundin and Zilinskas, 1995). Secara garis besar industri bioteknologi kelautan meliputi tiga kelompok industri.

Pertama adalah ekstraksi (pengambilan) senyawa aktif (bioactive substances) atau bahan alami (natural products) dari biota laut sebagai bahan dasar (raw materials) untuk industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, cat, perekat, film, kertas, dan berbagai industri lainnya.

Kedua berupa rekayasa genetik (genetic engineering) terhadap spesies tumbuhan atau hewan untuk menghasilkan jenis tumbuhan atau hewan baru yang memiliki karakteristik genotip maupun fenotip yang jauh lebih baik (unggul) ketimbang spesies yang aslinya.

Ketiga adalah dengan merekayasa genetik dari mikroorganisme (bakteri), sehingga mampu melumat (menetralkan) bahan pencemar (pollutants) yang  mencemari suatu lingkungan perairan atau daratan (seperti tumpahan minyak/oil spills), sehingga lingkungan tersebut menjadi bersih, tidak lagi tercemar.

Teknik pembersihan pencermaran lingkungan semacam ini lazim dinamakan sebagai bioremediasi (bioremediation). Dalam dua dekade terakhir Pertamina dan perusahaan-perusahaan migas swasta nasional maupun multinasional mengimpor seluruh kebutuhan mikroorganisme untuk membersihkan tumpahan minyak di lingkungan perairan laut dengan nilai mencapai US$ 100 juta per tahun.

Betapa mubazir kita hamburkan devisa negara untuk keperluan ini, sementara Indonesia adalah pusat mikroorganisme dunia. Potensi nilai ekonomi industri bioteknologi kelautan (marine biotechnology) sangatlah besar, diperkirakan empat kali lebih besar dari pasar semikonduktor (information technology) dunia pada  2002 (MOMAF Korea, 2002).

Sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, sejatinya Indonesia memiliki potensi industri bioteknologi kelautan terbesar di dunia, yang nilainya mencapai US$ 50 miliar per tahun (PKSPL-IPB, 1997). Hal ini dimungkinkan, karena Indonesia merupakan negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia (mega marine biodiversity), baik pada tingkatan gen, spesies, maupun ekosistem (Allen, 2002).

Lebih dari itu, keanekaragaman hayati adalah merupakan basis dari industri bioteknologi.  Dengan demikian, semakin tinggi keanekaragaman hayati laut yang dimiliki suatu bangsa, maka semakin besar pula potensi industri bioteknologi kelautan dari bangsa tersebut.

Sebagai gambaran ringkas, bahwa sekitar 35.000 spesies biota laut, 910 jenis karang (corals) atau 75% dari total spesies karang di dunia, 850 spesies sponges, 13 spesies lamun (seagrass) dari 20 spesies lamun dunia, 682 spesies rumput laut (seaweed), 2.500 spesies moluska, 1.502 spesies krustasea, 745 spesies ekinodermata, enam spesies penyu, 29 spesies paus dan lumba-lumba, satu spesies dugong, dan lebih dari 2.000 spesies ikan hidup, tumbuh serta berkembang biak di wilayah perairan laut Indonesia (Dahuri, 2003).

Sayangnya, setiap tahun kita justru kehilangan devisa sekitar US$ 4 miliar untuk mengimpor berbagai produk industri bioteknologi kelautan, seperti gamat (teripang), omega-3, squalence, viagra, chitin, chitosan, spirulina, dan lain sebagainya.

Bukan hanya raibnya devisa, kita pun tidak mendapatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan sejumlah multiplier effects sebagai akibat dari belum berkembangnya industri bioteknologi kelautan di nusantara tercinta ini. Selama ini, kita hanya mengekspor biota laut dalam keadaan mentah. 

Beberapa alternatif pengembangan sumber energi nonkonvensional yang dikembangkan untuk mengganti sumber energi konvensional yang terbatas jumlahnya adalah sebagai berikut.
1. Energi matahari.
Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan jalan menangkap cahaya matahari dengan beribu-ribu fotosel. Fotosel dapat dibuat dari silikon yang sisi-sisinya dilapisi dengan Boron dan Arsen. Untuk mendapatkan voltase yang tinggi dan arus yang kuat, ribuan fotosel dihubungkan secara seri-paralel. Energi matahari dapat juga diubah menjadi energi panas dengan pertolongan cermin cekung.
2. Energi panas bumi.
Panas dari gunung berapi bersumber dari magma. Bila di dekat magma tersebut terdapat cadangan air maka air itu akan mendapatkan panas. Rembesan air panas ke permukaan bumi dapat merupakan sumber air panas, berupa semburan uap atau semburan air panas. Panas bumi berupa uap air panas dapat digunakan untuk menggerakkan turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
Energi panas bumi berasal dari peluruhan radioaktif di pusat Bumi, yang membuat Bumi panas dari dalam, serta dari panas matahari yang membuat panas permukaan bumi. Ada tiga cara pemanfaatan panas bumi:
  • Sebagai tenaga pembangkit listrik dan digunakan dalam bentuk listrik
  • Sebagai sumber panas yang dimanfaatkan secara langsung menggunakan pipa ke perut bumi
  • Sebagai pompa panas yang dipompa langsung dari perut bumi
Istilah ‘panas bumi’ digunakan untuk energi panas yang berasal dari perut bumi. Listrik panas bumi dibangkitkan dengan cara memanfaatkan uap yang keluar dari pipa yang ditanam ke perut bumi sebagai hasil pemanasan sumber air resapan di sekitar sumur panas bumi. Uap tersebut kemudian dimanfaatkan langsung untuk memutar turbin atau memanaskan penukar panas untuk menghasilkan tekanan yang kemudian digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik melalui generator.
Energi panas bumi dari inti Bumi lebih dekat ke permukaan di beberapa daerah daripada orang lain. Mana uap panas atau air bawah tanah dapat dimanfaatkan dan dibawa ke permukaan itu dapat digunakan untuk membangkitkan listrik. Seperti tenaga panas bumi sumber ada di beberapa bagian tidak stabil secara geologis dunia seperti IslandiaSelandia BaruAmerika SerikatFilipina dan Italia. Dua wilayah yang paling menonjol selama ini di Amerika Serikat berada di Yellowstone baskom dan di utara CaliforniaIslandia menghasilkan tenaga panas bumi 170 MW dan dipanaskan 86% dari semua rumah di tahun 2000 melalui energi panas bumi. Beberapa 8.000 MW dari kapasitas operasional total.
Geothermal panas dari permukaan bumi dapat digunakan di sebagian besar dunia langsung ke panas dan dingin bangunan. Suhu kerak bumi beberapa meter di bawah permukaan buffered untuk konstan 7-14C (45-58F), sehingga cairan dapat pra-pra-dipanaskan atau didinginkan dalam pipa bawah tanah, menyediakan pendinginan gratis di musim panas dan, melalui a pompa panas, pemanas di musim dingin. Menggunakan langsung lainnya adalah di sektor pertanian (rumah kaca), perikanan budidaya dan industri.
Meskipun situs panas bumi mampu menyediakan panas untuk beberapa dekade, akhirnya lokasi tertentu tenang. Beberapa menafsirkan makna ini sebagai lokasi panas bumi tertentu dapat mengalami penipisan. Orang lain melihat penafsiran semacam itu sebagai penggunaan yang tidak akurat dari kata penipisan karena keseluruhan pasokan energi panas bumi di Bumi, dan sumbernya, tetap hampir konstan. Energi panas bumi tergantung pada geologi setempat ketidakstabilan, yang, menurut definisi, tidak dapat diprediksi, dan mungkin stabil.
Sekarang konsumsi energi Panas Bumi tidak dengan cara apapun mengancam atau mengurangi kualitas hidup untuk masa depan Wegenerbuah instalasi, akibatnya, itu dianggap sebagai sumber energi terbarukan.

3. Energi angin
Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan kincir angin yang dihubungkan dengan generator listrik.
Karena matahari memanaskan permukaan bumi secara tidak merata, maka terbentuklah angin. Energi Kinetik dari angin dapat Digunakan untuk Menjalankan Turbin angin, Beberapa mampu memproduksi tenaga 5 MW. Keluaran tenaga Kubus adalah fungsi dari kecepatan angin, maka Turbin tersebut paling tidak membutuhkan angin dalam kisaran 5,5 m / d (20 km / j), dan dalam praktek sangat sedikit wilayah yang memiliki angin yang bertiup terus menerus. Namun begitu di daerah Pesisir atau daerah di ketinggian, angin yang cukup Tersedia KONSTAN.
Pada 2005 telah ada ribuan Turbin angin yang beroperasi di Beberapa bagian dunia, dengan perusahaan “utility” memiliki kapasitas total lebih dari 47.317MW [1]. Merupakan kapasitas output maksimum yang memungkinkan dan tidak menghitung “load factor”.
Ladang angin baru dan taman angin lepas pantai telah direncanakan dan dibuat di seluruh dunia. Ini merupakan cara Penyediaan listrik yang tumbuh dengan cepat di abad ke-21 dan menyediakan tambahan bagi stasiun pembangkit listrik utama. Kebanyakan yang Digunakan Turbin menghasilkan listrik sekitar 25% dari waktu (load factor 25%), tetapi Beberapa Mencapai 35%. Load factor biasanya lebih tinggi pada musim dingin. Ini berarti Bahwa 5mW Turbin dapat memiliki output rata-rata 1,7 MW dalam kasus terbaik.
Angin global jangka panjang potensi teknis diyakini 5 kali konsumsi energi global saat ini atau 40 kali kebutuhan listrik saat ini. Ini membutuhkan 12,7% dari seluruh wilayah tanah, atau lahan yang luas dengan Kelas 3 atau potensi yang lebih besar pada ketinggian 80 meter. Ini mengasumsikan bahwa tanah ditutupi dengan 6 turbin angin besar per kilometer persegi. Pengalaman sumber daya lepas pantai berarti kecepatan angin ~ 90% lebih besar daripada tanah, sehingga sumber daya lepas pantai dapat berkontribusi secara substansial lebih banyak energi. [Http://www.stanford.edu/group/efmh/winds/global_winds.html] [http:// http://www.ens-newswire.com/ens/may2005/2005-05-17-09.asp # anchor6]. Angka ini dapat juga meningkat dengan ketinggian lebih tinggi berbasis tanah atau turbin angin udara 2782,67121,00. Html? Tw = wn_tophead_2.
Ada perlawanan terhadap pembentukan tanah karena angin berbasis awalnya dengan persepsi mereka berisik dan berkontribusi untuk “polusi visual,” yaitu, mereka dianggap eyesores. Banyak orang juga mengklaim bahwa turbin membunuh burung, dan bahwa mereka pada umumnya berbuat banyak untuk lingkungan.
Yang lain berpendapat bahwa mereka yang menemukan turbin itu, bagus. Bahwa turbin di laut yang tak terlihat oleh siapapun di pantai, yang mana mobil-mobillah yang setiap tahun membunuh lebih banyak burung sementara turbin terus berkembang.
Angin kekuatan berbeda-beda dan dengan demikian tidak dapat menjamin power secara berkelanjutan. Beberapa perkiraan menyarankan thpada angin 1.000 MW dari kapasitas pembangkitan dapat diandalkan hanya kekuatan 333MW yang berkesinambungan. Sementara ini mungkin berubah sejalan dengan perkembangan teknologi, advokat telah mengusulkan menggabungkan tenaga angin dengan sumber daya lain, atau penggunaan teknik penyimpanan energi, dengan ini dalam pikiran. Hal ini paling baik digunakan dalam konteks suatu sistem yang memiliki kapasitas cadangan signifikan seperti hidro, atau cadangan beban, seperti tanaman Desalination, untuk mengurangi dampak ekonomi dari variabilitas sumber daya.
Energi angin dapat diperbaharui.
4. Energi pasang surut
Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan dam yang memiliki pintu air yang dapat diatur pembukaannya. Pada saat air laut pasang, air laut masuk ke dalam dam melalui pintu air. Bila air surut maka air laut akan ke luar juga melalui pintu air yang sama. Di pintu air itulah dipasang turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
5. Energi biogas
Prinsipnya adalah memanfaatkan jasad hidup sampah melalui cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu diperoleh dari kotoran kerbau atau sapi. Gas yang sebagian besar adalah metan dapat dibakar untuk keperluan masak memasak.
Banyak bahan-bahan organik dapat melepaskan gas, karena metabolisation bahan organik oleh bakteri (fermentasi). Landfills sebenarnya perlu melepaskan gas ini untuk mencegah ledakan berbahaya. Rilis kotoran hewan metana di bawah pengaruh anaerob bakteri.
Juga, di bawah tekanan tinggi, suhu tinggi, anaerobik kondisi banyak bahan organik seperti kayu dapat menjadi gasified untuk menghasilkan gas. Hal ini sering ditemukan untuk menjadi lebih efisien daripada pembakaran langsung. Gas kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dan / atau panas.
Biogas dapat dengan mudah dihasilkan dari aliran limbah saat ini, seperti: produksi kertas, produksi gula, limbah, kotoran hewan dan sebagainya. Berbagai aliran limbah harus slurried bersama-sama dan dibiarkan secara alami berfermentasi, menghasilkan gas metana. Kita hanya perlu mengubah kotoran saat ini biogas tanaman untuk tanaman, membangun lebih banyak terpusat lokal biogas kecil tanaman dan rencana untuk masa depan. Produksi biogas memiliki kapasitas untuk menyediakan kami dengan sekitar setengah dari kebutuhan energi kita, baik dibakar untuk produksi listrik atau pipa ke pipa gas saat ini untuk digunakan. Hanya saja yang harus dilakukan dan membuat prioritas. Selain itu, bila tanaman telah diekstrak semua metana dapat, kita ditinggalkan dengan yang lebih baik pupuk untuk lahan pertanian kita daripada kita mulai dengan.
6. Energi biomassa
Bahan bakunya adalah sampah organik. Panas yang timbul, digunakan untuk memanaskan ketel uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan generator listrik.
Tumbuhan biasanya menggunakan fotosintesis untuk menyimpan tenaga surya, udara, dan CO 2 . Bahan bakar bio adalah bahan bakar yang diperoleh dari biomassa – Organisme atau produk dari metabolisme hewan, seperti kotoran dari sapi dan sebagainya. Ini juga merupakan salah satu sumber energi terbaharui.
Biasanya bahan bakar bio dibakar untuk energi kimia Melepas Yang Tersimpan di dalamnya. Riset untuk mengubah bahan bakar bio menjadi listrik Menggunakan sel bahan bakar adalah bidang penelitian yang sangat aktif.
Biomassa dapat Digunakan langsung sebagai bahan bakar atau untuk memproduksi bahan bakar bio cair. Biomass yang diproduksi dengan teknik pertanian, seperti biodieseletanol, dan bagasse (seringkali sebuah produk sampingan dari pengkultivasian Tebu) dapat dibakar dalammesin Pembakaran dalam atau pendidih.
Sebuah hambatan adalah seluruh biomass harus melalui proses Beberapa berikut: harus dikembangkan, dikumpulkan, dikeringkan, difermentasi dan dibakar. Seluruh langkah ini membutuhkan banyak sumber daya dan infrastruktur.
SUMBER: http://www.google.co.id
                   www.wikipedia.org

1 komentar:

  1. hei kawan, karena kita ini mahasiswa gundar, Yuk kita ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma. Edisi
    Desember2012 ini diperuntukan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100 pemenang, atau 10 pemenang
    untuk setiap kategori. link
    http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755

    oh iya, kalian nggak mau ketinggalan kan untuk update terhadap berita studentsite dan baak , maka dari itu, yuk pasang RSS di Studentsite kalian.. untuk info lebih lanjut bagaimana cara memasang RSS , silahkan kunjungi link ini
    http://hanum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5

    makasi :)

    BalasHapus