MENGAPUNG DI AIR BERKAT SI "MAGNESIUM KLORIDA"
Blog kali saya kali ini akan menuliskan tentang semyawa magnesIum klorida, sebelumnya anda semua pasti sudah tau apa itu senyawa saya akan menjelaskan kembali secara rinci tentang senyawa magnesium klorida.
a. anode
b. cathode
c. dinding pemisah (hood)
Magnesium
KLORIDA adalah logam yang kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga lebih
ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam jika dibiarkan pada udara.
Dalam bentuk serbuk, logam ini sangat reaktif dan bisa terbakar dengan nyala
putih apabila udaranya lembab. Apabila pita logam magnesium dibakar lalu
direndam dalam air, maka akan tetap terbakar hingga pita magnesiumnya habis.
Magnesium, ketika dibakar dalam udara, menghasilkan cahaya putih yang terang.
Ini digunakan pada zaman awal fotografi sebagai sumber pencahayaan (serbuk
kilat). Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3. Massa atom relatimya
adalah 24, dan nomor atomnya 12. Magnesium meleleh pada suhu 111°C.
GOLONGAN DARI MAGNESIUM KLORIDA- a. Elektrolisis air laut
Logam-logam
alkali tanah diproduksi melalui proses elektrolisis lelehan garam halida
(biasanya klorida) atau melalui reduksi halida atau oksida. Magnesium
diproduksi melalui elektrolisis lelehan MgCl2. Air laut mengandung sumber ion
Mg2+ yang tidak pernah habis. Rumah tiram yang banyak terdapat di laut mengandung
kalsium karbonat sebagai sumber kalsium. Pembuatan logam magnesium dari air
laut telah dikembangkan oleh berbagai industri kimia seperti ditunjukkan pada
gambar berikut
Pembuatan
logam magnesium dari air laut
Jika
rumah tiram dipanaskan, CaCO3 terurai membentuk oksida
PERUBAHAN REAKSI MAGNESIUM KLORIDA :
CaCO3⎯→CaO(s)
+ CO2(g)
Penambahan
CaO ke dalam air laut dapat mengendapkan magnesium menjadi hidroksidanya:
Mg2+(aq)
+ CaO(s) + H2O⎯⎯→ Mg(OH)2(s) +
Ca2+(aq)
Selanjutnya,
Mg(OH)2 disaring dan diolah dengan asam klorida menjadi magnesium klorida.
Mg(OH)2(s)
+ 2HCl(aq) ⎯⎯→MgCl2(aq) + 2H2O
Setelah
kering, garam MgCl2 dilelehkan dan dielektrolisis:
MgCl2
⎯E⎯lek⎯troli⎯sis 1⎯.700°⎯→ Mg + Cl2(g)
- b. Metode Reduksi
Untuk
mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2]
karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan magnesium.
Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan
FeSi sehingga menhasilkan Mg.
2[
MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe
- c.
Thermal proses
Thermal
proses
adalah didasarkan pada reduksi magnesium oksida dengan karbon, silikon atau
unsur lain pada temperatur dan vakum yang tinggi.-Reduksi pendahuluan bijih
-Reduksi
penguapan dan pengembunan uap magnesium
-Peleburan kristal (condensat
crystal) menjadi magnesium kasar.
a. anode
b. cathode
c. dinding pemisah (hood)
Pemanfaatan
Magnesium Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pemanfaatan
magnesium, terutama magnesium oksida digunakan sebagai bahan refraktori untuk
menghasilkan besi, kaca, dan semen. Dalam bentuk logam, kegunaan utama unsur
ini adalah sebagai bahan tambah logam dalam aluminium. Logam
aluminium-magnesium ini biasanya digunakan dalam pembuatan kaleng minuman,
digunakan dalam beberapa komponen otomotif dan truk , serta dapat melindungi
struktur besi seperti pipa-pipa dan tangki air yang terpendam di dalam tanah
terhadap korosi.
Magnesium
memegang peranan amat penting dalam proses kehidupan hewan dan tumbuhan.
Magnesium terdapat dalam klorofil, yaitu yang digunakan oleh tumbuhan untuk
fotosintesis. Magnesium juga mengambil peranan dalam replikasi DNA dan RNA yang
mempunyai peranan amat penting dalam proses keturunan semua organisme. Di
samping itu magnesium mengaktifkan berbagai enzim yang mempercepat reaksi kimia
dalam tubuh manusia dan dijadikan sebagai obat penetralisir asam lambung.
Peran
Magnesium Bagi Tubuh
Logam
magnesium merupakan salah satu logam yang penting peranannya dalam system
biologi sutu organisme baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Pada kehidupan
sehari-hari , logam magnesium mempunyai berbagai fungsi antara lain :
- Magnesium
membantu menjaga fungsi otot dan syarat yang normal.
- Magnesium
mempertahankan ritme jantung hingga menjadi stabil.
- Magnesium
membantu penguatan tulang.
- Magnesium
dapat menghambat penumbuhan kanker otak
- magnesium
dapat mengobati sakit asma akut.
- Magnesium
berfungsi dalam metabolisme energi dan sintesa protein.
- Magnesium
dapat mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan
kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
- Magnesium
berfungsi sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat
oksigen dan hemoglobin.
- Digunakan
sebagai pupuk.
Pengaruh
pada tubuh manusia jika kekurangan magnesium dalam tubuh adalah
- Menyebabkan
peningkatan kadar adrenalin,menimbulkan perasaan cemas.
- Menyebabkan
penyembulan katup mitral, meningkatkan tingkat perasaan cemas.
- Kehilangan
nafsu makan
- Depresi
- Menyebabkan
darah tinggi dan osteoporosis
- Kontraksi
otot serta kram
- Kejang
koroner
Sehingga
dapat ditarik beberapa kesimpulan :
Magnesium
adalah logam yang kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga lebih ringan
daripada aluminium) dan akan menjadi kusam jika dibiarkan pada udara. Dalam
bentuk serbuk, logam ini sangat reaktif dan bisa terbakar dengan nyala putih
apabila udaranya lembab. Apabila pita logam magnesium dibakar lalu direndam
dalam air, maka akan tetap terbakar hingga pita magnesiumnya habis. Magnesium,
ketika dibakar dalam udara, menghasilkan cahaya putih yang terang. Ini
digunakan pada zaman awal fotografi sebagai sumber pencahayaan (serbuk kilat).
Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3. Massa atom relatimya adalah 24, dan
nomor atomnya 12. Magnesium meleleh pada suhu 111°C
- Keberadaan
magnesium di alam tidak berada dalam keadaan bebas melainkan ditemukan
dalam mineral seperti dolomin, magnesit zedin, epsonil dan
brukit
- Pembuatan
logam magnesium dapat dilakukan dengan elektrolisis leburan garam
magnesium.
- Pemanfaatan
magnesium, terutama magnesium oksida digunakan sebagai bahan refraktori
untuk menghasilkan besi, kaca, dan semen. Dalam bentuk logam, kegunaan
utama unsur ini adalah sebagai bahan tambah logam dalam aluminium. Logam
aluminium-magnesium ini biasanya digunakan dalam pembuatan kaleng
minuman, digunakan dalam beberapa komponen otomotif dan truk , serta
dapat melindungi struktur besi seperti pipa-pipa dan tangki air yang
terpendam di dalam tanah terhadap korosi.
- Logam
Mg merupakan logam penting dalam sistem biologi makhluk hidup. Magnesium
membantu menjaga fungsi otot dan saraf yang normal.
- Metode
analisis logam magnesium dapat dilakukan secara kuantitatif dengan
menggunakan Spektrofotometri Serapan atom (AAS) dan secara kualitatif
dengan melakukan tes uji nyala
Klorida
Klorida yang akan dibahas adalah:NaCl | MgCl2 | AlCl3 | SiCl4 | PCl5 | S2Cl2 |
PCl3 |
Seperti yang akan anda lihat nanti, aluminium klorida dalam beberapa kondisi berupa dimer, Al2Cl6.
Struktur
Natrium klorida dan magnesium klorida merupakan molekul ionik (berikatan ion) dan terdiri dari kisi-kisi ion raksasa pada temperatur kamar.Aluminium klorida dan fosfor(V) klorida rumit! Keduanya mengalami perubahan struktur dari ionik menjadi kovalen pada saat padatannya berubah menjadi cair atau uap. Ada penjelasan mengenai hal ini pada halaman berikutnya.
Titik leleh dan titik didih
Natrium dan magnesium klorida merupakan padatan dengan titik leleh dan titik didih yang tinggi karena banyaknya panas yang dibutuhkan untuk memecah daya tarik ionik yang kuat.Sisanya (selain natrium dan magnesium klorida) merupakan cairan atau padatan dengan titik leleh yang rendah. Kita lewati aluminium klorida dan fosfor(V) klorida yang cukup rumit, molekul yang lain mempunyai daya tarik intermolekuler yang lebih lemah seperti gaya dispersi van der Waals. Hal ini mengubah ketergantungan pada ukuran dan bentuk molekul, tetapi akan selalu jauh lebih lemah dari ikatan ionik.
Konduktivitas elektrik
Natrium dan magnesium klorida merupakan molekul ionik dan leburannya dapat mengalami elektrolisis pada saat meleleh. Sifat listriknya disebabkan oleh gerakan ion-ion dan muatannya pada elektroda.Pada contoh aluminium klorida dan fosfor(V) klorida, padatannya tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas. Dalam bentuk cair (bentuk ini dapat diperoleh – keduanya menyublim pada tekanan normal), keduanya berubah menjadi bentuk kovalen, yang juga tidak menghantarkan listrik.
Klorida-klorida yang lain tidak dapat menghantarkan listrik baik sebagai padatan maupun leburan karena tidak memiliki ion ataupun elektron yang dapat bergerak.
Reaksi dengan air
Sebagai perkiraan, klorida ionik sederhana (natrium dan magnesium klorida) larut dalam air.Klorida-klorida lain bereaksi dengan air dengan berbagai cara yang masing-masing akan dijelaskan. Reaksi dengan air dikenal dengan hidrolisis.
Sifat utama
Magnesium agak kuat, berwarna putih keperakan dan ringan (satu pertiga lebih ringan daripada aluminium). Magnesium berubah kusam apabila terdedah kepada udara, tetapi berlainan dengan LOGAM-LOGAM ALKALI penyimpanan dalam persekitaran yang bebas oksigen tidaklah diperlukan kerana ia akan membentuk satu lapisan pelindung oksida yang sukar ditembus atau diasingkan. Dalam bentuk serbuk, logam ini terbakar dengan nyalaan putih apabila terdedah kepada keadaan lembap. Magnesium sukar terbakar jika dalam bentuk pukal, dan adalah lebih mudah untuk dibakar jika dipotong dalam bentuk jalur nipis.Adalah amat sukar untuk mematikan pembakaran magnesium, oleh sebab ia boleh terbakar bersama nitrogen (membentuk magnesium nitrida), dan karbon dioksida (membentuk magnesium oksida dan karbon). Pembakaran pita magnesium akan tetap berterusan jika pita direndam dalam air, sehinggalah pita magnesium habis terbakar.
Magnesium menghasilkan cahaya putih yang terang apabila dibakar dalam udara. Ini digunakan pada zaman awal fotografi di mana serbuk magnesium digunakan sebagai sumber pencahayaan (serbuk kilat). Kemudiannya, pita magnesium digunakan dalam mentol denyar yang dinyala secara elektrik. Serbuk magnesium masih digunakan dalam pembuatan mercun dan nyala marin apabila cahaya putih terang diperlukan.
Magnesium klorida juga merupakan senyawa ionik, tetapi dengan pengaturan ion-ion yang lebih rumit karena jumlah ion kloridanya dua kali lebih banyak dari ion magnesium.
Sama dengan natrium klorida, panas yang dibutuhkan untuk mengatasi daya tarik diantara ion-ion juga besar, sehingga titik leleh dan titik didihnya juga tinggi.
Magnesium klorida padat bukan konduktor listrik karena ion-ionnya tidak bergerak bebas. Namun demikian, dapat mengalami elektrolisis jika ion-ionnya menjadi bebas karena meleleh.
Magnesium klorida larut dalam air menghasilkan larutan asam lemah (pH = kira-kira 6).
Jika ion magnesium dipecah dari kisi padatannya dan berubah menjadi larutan, ada daya tarik yang cukup antara ion-ion 2+ dan molekul air untuk membentuk ikatan koordinasi (kovalen dativ) antara ion magnesium dan pasangan elektron bebas di sekitar molekul air.
Ion heksaakuamagnesium terbentuk, [Mg(H2O)6]2+.
Ion ini bersifat asam – tingkat keasamannya tergantung pada berapa banyak elektron dalam molekul air yang didorong ke arah logam sebagai ion pusat. Hidrogen menjadi lebih positif dan lebih mudah ditarik oleh basa.
Pada contoh magnesium, banyaknya perubahan sangat kecil, dan hanya dalam proporsi yang kecil dari atom hidrogen yang diambil oleh basa – pada contoh ini, oleh molekul air dalam larutan.
Catatan: alasan penanda warna adalah untuk mencoba menghindari kekeliruan antara molekul air yang menempel pada ion dengan molekul air dalam larutan.
Keberadaan ion hidroksonium dalam larutan menyebabkannya terlalu asam. Faktanya ion-ion hidroksonium itu tidak terbentuk (posisi kesetimbangan bergeser ke kiri), artinya larutan hanya sebagai asam lemah.
Anda dapat juga mengubah persamaan terakhir dalam bentuk yang disederhanakan:
Ion-ion hidrogen dalam larutan merupakan ion-ion hidroksonium. Jika anda menggunakan bentuk ini, perlu dituliskan bentuk/wujudnya.
Ringkasan
- Pada temperatur kamar, aluminium klorida padat mempunyai kisi ionik dengan banyak karakter kovalen.
- Pada temperatur sekitar 180 – 190°C (tergantung pada tekanannya), aluminium klorida berubah menjadi bentuk molekul, Al2Cl6. Ini menyebabkannya meleleh atau menguap karena daya tarik intermolekulernya melemah.
- Dengan sedikit kenaikan temperatur akan pecah menjadi molekul sederhana AlCl3.
Reaksi aluminium klorida dengan air menarik. Jika anda meneteskan air pada aluminium klorida padat, anda mendapatkan reaksi yang hebat menghasilkan awan dari uap gas hidrogen klorida.
Jika anda menambahkan aluminium klorida padat ke dalam air yang berlebih, ini masih belum jelas, selain menghasilkan gas hidrogen klorida, anda mendapatkan terbentuknya larutan asam. Suatu larutan aluminium klorida pada konsentrasi normal (sekitar 1 mol dm-3, sebagai contoh) akan mempunyai pH sekitar 2 -3. Larutan yang lebih pekat pH-nya akan lebih rendah lagi.
Aluminium klorida bereaksi dengan air lebih dari sekedar larut. Pada contoh pertama, ion heksaakuaaluminium terbentuk bersama dengan ion klorida.
Anda akan melihat bahwa hal ini sama dengan persamaan magnesium klorida yang diberikan di atas – perbedaannya hanya pada muatan ionnya.
Muatan tambahan itu mendorong elektron dari molekul air tertarik oleh aluminium dengan kuat. Yang menyebabkan hidrogen lebih positif dan lebih mudah dihilangkan dari ion. Dengan kata lain, ion ini lebih asam dibandingkan pada magnesium.
Kesetimbangan ini (yang manapun yang anda tulis) lebih cenderung ke kanan, dan larutan yang terbentuk lebih asam – ada ion hidroksonium yang lebih banyak.
Atau, lebih sederhananya:
Hidrogen klorida tidak dapat terbentuk jika tidak ada air yang cukup.
Semua itu terjadi karena panas yang dihasilkan oleh reaksi dan konsentrasi larutan yang terbentuk, ion hidrogen dan ion klorida pada campuran bergabung sebagai molekul hidrogen klorida yang berupa gas. Dengan air yang sangat berlebih, temperatur tidak akan terlalu tinggi untuk terjadinya hal tersebut – ion-ion tetap berada dalam larutan.
Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner
Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya. Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat dekat dengan masa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strantium, yaitu kalsium dan barium dan juga mengemukakan beberapa kelompok unsur lain.
Dobereiner meyimpulan bahwa unsur-unsur dapat di kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang di sebut triade.
Gambaran kecil dari kisi natrium klorida terlihat seperti ini:
Natrium klorida dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak memiliki elektron dan ion-ion yang dapat bergerak bebas. Namun demikian lelehannya dapat mengalami elektrolisis.
Natrium klorida mudah larut dalam air menghasilkan larutan netral.
Informasi | |||
---|---|---|---|
Grade | ACS,ISO,Reag. Ph Eur | ||
Synonyms | Magnesium dichloride | ||
Rumus kimia | Cl2Mg * 6 H2O | ||
Formulasi kimia | MgCl2 * 6 H2O | ||
Kode HS | 2827 31 00 | ||
Nomor EC | 232-094-6 | ||
Massa molar | 203.30 g/mol | ||
Nomor CAS | 7791-18-6 |
Data kimia dan fisika | |||
---|---|---|---|
Kelarutan di dalam air | 1670 g/l (20 °C) | ||
Titik leleh | Ca.117 °C (penguraian) | ||
Massa molar | 203.30 g/mol | ||
Densitas | 1.57 g/cm3 (20 °C) | ||
Angka pH | 4.5 - 7.0 (50 g/l, H2O, 20 °C) |
Ciri-ciri fisika magnesium klorida, seperti titik didih, titik leleh, massa jenis, dan pH tergantung pada konsentrasi atau molaritas HCl dalam larutan asam tersebut. Sifat-sifat ini berkisar dari larutan dengan konsentrasi HCl mendekati 0% sampai dengan asam klorida berasap 40% HCl
Konsentrasi | Massa jenis | Molaritas | pH | Viskositas | Kapasitas kalor jenis |
Tekanan uap | Titik didih | Titik leleh | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
kg HCl/kg | kg HCl/m3 | Baumé | kg/l | mol/dm3 | mPa·s | kJ/(kg·K) | Pa | °C | °C | |
10% | 104,80 | 6,6 | 1,048 | 2,87 | −0.5 | 1,16 | 3,47 | 0,527 | 103 | −18 |
20% | 219,60 | 13 | 1,098 | 6,02 | −0,8 | 1,37 | 2,99 | 27,3 | 108 | −59 |
30% | 344,70 | 19 | 1,149 | 9,45 | −1,0 | 1,70 | 2,60 | 1.410 | 90 | −52 |
32% | 370,88 | 20 | 1,159 | 10,17 | −1,0 | 1,80 | 2,55 | 3.130 | 84 | −43 |
34% | 397,46 | 21 | 1,169 | 10,90 | −1,0 | 1,90 | 2,50 | 6.733 | 71 | −36 |
36% | 424,44 | 22 | 1,179 | 11,64 | −1,1 | 1,99 | 2,46 | 14.100 | 61 | −30 |
38% | 451,82 | 23 | 1,189 | 12,39 | −1,1 | 2,10 | 2,43 | 28.000 | 48 | −26 |
Cairan Silikon (IV) Klorida dan gas
PCl5 merupakan molekul kovalen sederhana. Masing-masing
senyawa
bereaksi hebat dengan air membentuk gas HCl. Reaksi ini dikenal dengan
istilah hidrolisis.
Larutan yang terbentuk bersifat asam. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut :
SiCl4(l) + 2 H2O(l)
——> SiO2(s) + 4 HCl(g)
PCl5(s) + 4 H2O(l)
——> H3PO4(aq) + 5 HCl(g)-->
REAKSI
KIMIA DAN PERSAMAAN REAKSI
Ketika Ahli kimia mulai memikirkan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu reaksi kimia, maka. mereka selalu memulainya
dengan persamaan
reaksi. Sesuai dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya, misalnya suatu persamaan reaksi yang
memperlihatkan gambaran senyawa kimia yang terlibat dalam suatu reaksi kimia.
Dengan memperhatikan
suatu persamaan reaksi, kita dapat mengambil kesimpulan apa yang terjadi.
Untuk menulis suatu persamaan reaksi, kita harus mampu
menulis rumus
bangun pereaksi (senyawa kimia yang ditulis di sebelah kiri panah) dan hasil reaksi (senyawa
kimia yang ditulis di sebelah kanan panah).
Bagaimana seorang ahli kimia sampai kepada kesimpulan tersebul, tergantung
dari alasan ditulisnya persamaan reaksi tersebut.
Jika
suatu percobaan telah dilakukan, persamaan reaksi dapat berarti memperlihatkan
apa yang telah terjadi dalam reaksi tersebut. Pada persamaan ini pereaksi
diketahui, sebab ahli kimia telah mengetahui senyawa kimia yang digunakan dalam reaksi ini. Hasil reaksi harus dikumpulkan dan diteliti (misalnya dengan reaksi kimia)
sebelum persamaan reaksi yang benar dapat ditulis.
Sering
kita menulis suatu reaksi kimia untuk membantu kita dalam merencanakan suatu
percobaan. Dalam hal seperti ini, meskipun telah diketahui dari percobaan-percobaan sebelumnya senyawa yang akan terjadi
jika pereaksi dicampur atau kita dapat menduga hasil reaksi yang akan terjadi pada percobaan ini, Anda tidak
diharapkan mengetahui reaksi apa yang terjadi, tetapi Anda akan diberi
tahu pereaksi dan hasil reaksi yang akan terjadi dalam- bentuk suatu
persamaan reaksi. Pada pelajaran selanjutnya
akan dipelajari bagaimana memperkirakan beberapa bentuk reaksi dan
bagaimana senyawa kimia bereaksi jika dicampur.
Salah
satu tujuan pentingnya persamaan reaksi adalah dalam merencanakan percobaan,
yang mana persamaan reaksi memungkinkan kita menetapkan
hubungan kuantitatif yang terjadi di antara pereaksi dan hasil reaksi dan
merupakan topik yang akan diulas dalam halaman-halaman berikut ini. Untuk membantu pengertian ini,
maka persamaan reaksi harus seimbang,
yang berarti reaksi harus mengikuti hukum konservasi massa di mana jumlah
setiap macam atom di kedua sisi anak panah harus sama.
Menyeimbangkan Persamaan Reaksi
Untuk mengurangi kesalahan dalam menulis persamaan reaksi yang seimbang
perlu diperhatikan Langkah-Langkah berikut:
Langkah 1: Tulis persamaan reaksi tak
setimbang, perhatikan rumus
molekulnya yang benar (sesuai dengan uraian sebelumnya, sebetulnya Anda tidak
diharapkan mengetahui rumus molekulnya dan juga memperkirakan hasil reaksi apa
yang terbentuk. Mulai sekarang, rumus bangunnya diberikan).
Langkah 2:
Persamaan reaksi dibuat seimbang dengan cara menyesuaikan koefisien yang
dijumpai pada rumus bangun pereaksi dan hasil reaksi, sehingga diperoleh jumlah
setiap macam atom sama pada kedua sisi anak panah.
Untuk melaksanakan langkah 2, hal yang sangat penting
diingat adalah bahwa Anda tidak
boleh mengubah rumus molekul, balk pereaksi maupun hasil reaksi. Jika
diubah, maka berarti mengubah sifat senyawa kimia
yang ditulis dalam persamaan reaksi, meskipun kita memperoleh persamaan
reaksi yang seimbang, persamaan reaksi itu tetap salah.
Kebanyakan
persamaan reaksi sederhana, dapat diketahui keseimbangan dengan cara pengujian. Hal ini membutuhkan persamaan
reaksi dan menyesuaikan koefisien sampai tercapai jumlah atom yang sama dari
setiap elemen yang ada pada pereaksi dan hasil reaksi. Sebagai contoh, dapat
diperhatikan reaksi yang terjadi di samping ini, yang memperlihatkan larutan
asam klorida (HCI) ditambahkan ke dalam
larutan natrium karbonat (Na2CO3). Hasil reaksinya adalah natrium
klorida (NaCl), gas karbon dioksida (CO2) dan air. Untuk memperoleh persamaan
reaksi yang seimbang, kita lakukan langkah berikut:
Langkah
1. Tuliskan persamaan reaksi tak seimbang, dengan cara menuliskan rumus molekul
pereaksi dan hasil reaksi yang benar.
Na2CO3 + HCI à NaCl + H20 + CO2
Langkah
2. Tempatkan koefisien di depan rumus molekul agar reaksinya seimbang. Untuk
melakukannya dengan cepat memerlukan banyak latihan. Meskipun tidak ada dalil
tertentu dari mana dimulainya, hal yang terbaik dilakukan adalah dengan cara
memberikan koefisien 1. Dalam persamaan ini
kita mulai dengan Na2CO3- Dalam rumus molekul hanya ada dua atom Na,
untuk membuat seimbang kita tempatkan
koefisien 2 di depan NaCl. Dengan demikian diperoleh:
Na2CO3 + HCI à 2NaC1 + H20 + CO2
Meskipun jumlah Na sudah
seimbang, tetapi Cl belum seimbang, hal ini dapat diperbaiki dengan cara menempatkan koefisien 2 di depan HCI. Temyata
penempatan angka ini menyebabkan
hidrogen juga menjadi seimbang.
Na2CO3 + 2HCI à 2NaC1
+ H20 + CO2
Perhatikan
bahwa tindakan ini juga menyeimbangkan hidrogen dan perhitungan dengan cepat
tiap unsur akan menunjukkan bahwa persamaan tersebut sekarang telah seimbang.
Koefisien
yang diperoleh dari persamaan di atas bukanlah satu-satunya cara untuk membuat reaksi seimbang. Untuk setiap
persamaan reaksi, dapat digunakan angka koefisien yang tidak
terbatas agar dapat diperoleh jumlah atom
yang sama di antara kedua sisi anak panah. Misalnya, kedua persamaan
reaksi berikut seimbang jumlah atom disebelah kiri sama dengan jumlah atom di
sebelah kanan anak panah).
2 Na2CO3 + 4 HCI à 4 NaCl + 2 H20 + 2 CO2
5 Na2CO3 + 10 HCI à 10 NaCl + 5 H20 + 5 CO2
Biasanya
dalam praktek dengan menggunakan angka-angka koefisien bilangan bulat yang
terkecil sudah dapat diperoleh keseimbangan reaksi yang tepat (Meskipun demikian, aturan ini kadang-kadang juga dilanggar untuk reaksi-reaksi tertentu dan hal ini dapat dijumpai
pada contoh berikut ini)
SOAL: Seimbangkan persamaan reaksi
pembakaran oktana C8H18 yang merupakan komponen bensin.
C8H18
+02 à CO2+H20
PENYELESAIAN: Mula-mula ditulis C8H18 (rumus molekulnya
sangat kompleks), diberi koefisien
1. Selanjutnya dibutuhkan 8 CO2 pada sebelah kanan anak panah agar karbon
seimbang dan 9 H20 pada
sebelah kanan agar hidrogen seimbang (9 H20 mengandung 18 atom H , karena setiap H20 mengandung 2 atom
H). Dengan
demikian diperoleh:
C8H18 + 02 à 8 CO2 + 9 H20
Selanjutnya
kita dapat bekeria pada oksigen. Di sebelah kanan panah ada 25
atom 0 (2 x 8 + 9 = 25). Di sebelah kiri panah ada satu pasangan 0. Ini berarti kita harus mempunyai 121/2 pasang (molekul 02) agar diperoleh 25 atom 0 dan sama dengan jumlah atom 0 yang ada di sebelah kanan panah. Dengan demikian kita peroleh:
atom 0 (2 x 8 + 9 = 25). Di sebelah kiri panah ada satu pasangan 0. Ini berarti kita harus mempunyai 121/2 pasang (molekul 02) agar diperoleh 25 atom 0 dan sama dengan jumlah atom 0 yang ada di sebelah kanan panah. Dengan demikian kita peroleh:
C8H18 + 12 ½ 02 à 8 CO2 + 9 H20
Akhirnya kita hilangkan koefisien pecahan dengan cara
mengalikan semua
koefisien dengan 2.
2 C8H18 + 25 02 à 8 CO2 + 9 H20
PERHITUNGAN
BERDASARKAN PERSAMAAN REAKSI
Perrsamaan reaksi dapat diartikan
bermacam-macam. Sebagai contoh dapat
kita ambil pembakaran etanol, C2H5OH. alkohol Yang
dicampur dengan bensin dalam api yang disebut gasohol.
C2H5OH
+ 3 02 à 2 CO2 + 3 H20
Pada
tingkat molekul yang submikroskopik itu, kita dapat memandang sebagai reaksi
antara molekul-molekul individu.
I
molekul C2H5OH + 3 molekul02 à 2 molekul CO2
+ 3 molekul H20
Reaksi
ini merupakan reaksi dalam Skala kecil, dikerjakan dalam laboratorium yang
telah dijelaskan pada Bab sebelumnya. Dalam Bab ini dipelajari bahwa perbandingan antara atom suatu elemen yang digunakan untuk membentuk suatu senyawa sama dengan
perbandingan jumlah molekul atom
yang digunakan. Perbandingan atom dan perbandingan molekul
adalah sama (identik).
Cara ini dapat digunakan juga untuk
suatu reaksi kimia. Perbandingan antara molekul yang bereaksi atau yang terbentuk sama dengan
perbandingan antara molekul dari zat tersebut yang bereaksi atau yang
terbentuk. Jadi untuk pembakaran
etanol, dapat juga ditulis:
1 mol C2H5OH
+ 3mol 02 à 2mol CO2 + 3mol H20
Reaksi ini tidak selalu dimulai dari 1 mol C2H5OH. Jika
dibakar 2 molekul etanol, maka:
2 mol C2H5OH
+ 6mol 02 à 4mol CO2 + 6mol H20
Dengan demikian kita dapat
mereaksikan etanol sebanyak yang kita inginkan, tetapi selalu
dijumpai bahwa satu molekul C2H5OH membutuhkan tiga kali lebih banyak molekul 02 dan setiap satu
molekul C2H5OH yang
dipakai terbentuk 2 molekul CO2 dan 3 molekul H20. Data
ini kita peroleh dari persamaan reaksi, sebab:
Koefisien
dalam suatu persamaan reaksi adalah suatu perbandingan dimana,molekul satu zat
bereaksi dengan molekul zat yang berbeda membentuk suatu zat lain.
MENGGUNAKAN
PERSAMAAN REAKSI UNTUK PERHITUNGAN DALAM GRAM
SOAL: Aluminium bereaksi
dengan oksigen membentuk aluminium oksida
Al2O3, yang dapat
melindungi aluminium di bawahnya menjadi proses karat. Reaksinya:
4AI + 302 à 2 Al2O3
Berapa jumlah gram 02
yang dibutuhkan untuk dapat bereaksi dengan 0,300 mol Al?
ANALISA: Pertanyaan ini agak lebih sukar dari
pada soal-soal sebelumnya. Dalam
pertanyaan ini kita mencari gram bukan mol.
0,300
mol Al <=> ?g 02
Mol Al tidak mempunyai hubungan dengan gram 02, tetapi persamaan reaksinya yang sudah ekivalen dapat digunakan untuk menentukan
hubungan mol Al dan mol 02.
4 mol Al <=>3 mol 02
Kita
dapat menggunakan persamaan ini untuk menghitung jumlah mol 02 yang dibutuhkan.
Kemudian mol 02 diubah
menjadi gramnya dengan menggunakan massa formula 02.
1 mol 02
<=> 32,0 g 02
PENYELESAIAN: Pertama, kita ketahui jumlah mol 02 yang dibutuhkan untuk dapat bereaksi dengan Al.
Mol 02 = ¾ (
mol Al)
= ¾ (0,03)
= 0,225 mol
Kemudian, mol 02 diubah menjadi gramnya. Dengan demikian
jawaban soal kita ketahui.
Gram 02
= 0,225 ( 32) = 7,2 gram 02
Kita butuhkan 7,20 g 02 untuk dapat bereaksi dengan 0,300 mol Al.
MACAM-MACAM REAKSI MAGNESIUM KLORIDA
Reaksi Pengendapan :
Reaksi dalam larutan tergolong reaksi pengendapan jika salah satu produk reaksi tidak larut di dalam air. Contoh zat yang tidak larut di dalam air, yaitu CaCO3 dan BaCO3. Untuk mengetahui kelarutan suatu zat diperlukan pengetahuan empirik sebagai hasil pengukuran terhadap berbagai zat. Perhatikanlah reaksi antara kalsium klorida dan natrium fosfat berikut.
3CaCl2 + 2Na3PO4 →Ca3(PO4)2 + 6NaCl
NaCl akan larut di dalam air, sedangkan Ca3(PO4)2 tidak larut. Senyawa-senyawa fosfat sebagian besar larut dalam air, kecuali senyawa fosfat dari natrium, kalium, dan amonium. Oleh karena itu, persamaan reaksi dapat ditulis sebagai berikut.
3CaCl2(aq) + 2Na3PO4(aq) →Ca3(PO4)2(s) + 6NaCl(aq)
Dengan menghilangkan ion-ion spektator dalam persamaan reaksi itu, perasamaan ion bersih dari reaksi dapat diperoleh.
3Ca2+(aq) + 2PO43–(aq) →Ca3(PO4)2(s)
REAKSI ELEMENTER
Reaksi Elementer adalah reaksi pemecahan paling sederhana dan hasil dari reaksi ini tidak memiliki produk sampingan. Kebanyakan reaksi yang berhasil ditemukan saat ini adalah pengembangan dari reaksi elementer yang munculnya secara secara paralel atau berurutan. Sebuah reaksi elementer biasanya hanya terdiri dari beberapa molekul, biasanya hanya satu atau dua, karena kemungkinannya kecil untuk banyak molekul bergabung bersama.
Reaksi paling penting dalam reaksi elementer adalah reaksi unimolekuler dan bimolekuler. Reaksi unimolekuler hanya terdiri dari satu molekul yang terbentuk dari transformasi atau diasosiasi satu atau beberapa molekul lain. Beberapa reaksi ini membutuhkan energi dari cahaya atau panas. Sebuah contoh dari reaksi unimolekuler adalah isomeriasi, di mana sebuah senyawa bentuk cis akan berubah menjadi bentuk trans.
Dalam reaksi disosiasi, ikatan di dalam sebuah molekul akan terpecah menjadi 2 fragmen molekul. Pemecahan ini dapat berupa homolitik ataupun heterolitik. Dalam pemecahan homolitik, ikatan akan terpecah sehingga setiap produknya tetap mempunyai satu elektron sehingga menjadi radikal netral. Dalam pemecahan heterolitik, kedua elektron dari ikatan kimia akan tersisa pada salah satu produknya, sehingga akan menghasilkan ion yang bermuatan. Reaksi disosiasi memegang peranan penting dalam reaksi berantai, seperti contohnya hidrogen-oksigen atau reaksi polimersasi.
Reaksi Pengendapan :
Reaksi dalam larutan tergolong reaksi pengendapan jika salah satu produk reaksi tidak larut di dalam air. Contoh zat yang tidak larut di dalam air, yaitu CaCO3 dan BaCO3. Untuk mengetahui kelarutan suatu zat diperlukan pengetahuan empirik sebagai hasil pengukuran terhadap berbagai zat. Perhatikanlah reaksi antara kalsium klorida dan natrium fosfat berikut.
3CaCl2 + 2Na3PO4 →Ca3(PO4)2 + 6NaCl
NaCl akan larut di dalam air, sedangkan Ca3(PO4)2 tidak larut. Senyawa-senyawa fosfat sebagian besar larut dalam air, kecuali senyawa fosfat dari natrium, kalium, dan amonium. Oleh karena itu, persamaan reaksi dapat ditulis sebagai berikut.
3CaCl2(aq) + 2Na3PO4(aq) →Ca3(PO4)2(s) + 6NaCl(aq)
Dengan menghilangkan ion-ion spektator dalam persamaan reaksi itu, perasamaan ion bersih dari reaksi dapat diperoleh.
3Ca2+(aq) + 2PO43–(aq) →Ca3(PO4)2(s)
Contoh Meramalkan Reaksi Pembentukan
Endapan
Tuliskan persamaan molekuler dan persamaan ion bersih dari reaksi berikut.
Al2(SO4)3 + 6NaOH →2Al(OH)3 + 3Na2SO4
Tuliskan persamaan molekuler dan persamaan ion bersih dari reaksi berikut.
Al2(SO4)3 + 6NaOH →2Al(OH)3 + 3Na2SO4
REAKSI ELEMENTER
Reaksi Elementer adalah reaksi pemecahan paling sederhana dan hasil dari reaksi ini tidak memiliki produk sampingan. Kebanyakan reaksi yang berhasil ditemukan saat ini adalah pengembangan dari reaksi elementer yang munculnya secara secara paralel atau berurutan. Sebuah reaksi elementer biasanya hanya terdiri dari beberapa molekul, biasanya hanya satu atau dua, karena kemungkinannya kecil untuk banyak molekul bergabung bersama.
Reaksi paling penting dalam reaksi elementer adalah reaksi unimolekuler dan bimolekuler. Reaksi unimolekuler hanya terdiri dari satu molekul yang terbentuk dari transformasi atau diasosiasi satu atau beberapa molekul lain. Beberapa reaksi ini membutuhkan energi dari cahaya atau panas. Sebuah contoh dari reaksi unimolekuler adalah isomeriasi, di mana sebuah senyawa bentuk cis akan berubah menjadi bentuk trans.
Dalam reaksi disosiasi, ikatan di dalam sebuah molekul akan terpecah menjadi 2 fragmen molekul. Pemecahan ini dapat berupa homolitik ataupun heterolitik. Dalam pemecahan homolitik, ikatan akan terpecah sehingga setiap produknya tetap mempunyai satu elektron sehingga menjadi radikal netral. Dalam pemecahan heterolitik, kedua elektron dari ikatan kimia akan tersisa pada salah satu produknya, sehingga akan menghasilkan ion yang bermuatan. Reaksi disosiasi memegang peranan penting dalam reaksi berantai, seperti contohnya hidrogen-oksigen atau reaksi polimersasi.
- Disoasi dari molekul AB menjadi fragmen A dan B
- NaCL(aq) + AgNo3(aq) → NaNo3(aq) + AgCl(s)
- Pengelompokan Reaksi Kimia
Beragamnya reaksi-reaksi kimia dan pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam mempelajarinya mengakibatkan banyaknya cara untuk mengklasifikasikan reaksi-reaksi tersebut, yang sering kali tumpang tindih. Di bawah ini adalah contoh-contoh klasifikasi reaksi kimia yang biasanya digunakan.
Empat reaksi dasar :
Sintesis
Dalam reaksi kombinasi langsung atau sintesis, dua atau lebih senyawa sederhana bergabung membentuk senyawa baru yang lebih kompleks. Dua reaktan atau lebih yang bereaksi menghasilkan satu produk juga merupakan salah satu cara untuk mengetahui kalau itu reaksi sintesis. Contoh dari reaksi ini adalah gas hidrogen bergabung dengan gas oksigen yang hasilnya adalah air.
Contoh lainnya adalah gas nitrogen bergabung dengan gas hidrogen akan membentuk amoniak, dengan persamaan reaksi:
N2 + 3 H2 → 2 NH3
Dekomposisisi
Reaksi dekomposisi atau analisis adalah kebalikan dari reaksi sintesis. Sebuah senyawa yang lebih kompleks akan dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana. Contoh lainnya adalah gas nitrogen bergabung dengan gas hidrogen akan membentuk amoniak, dengan persamaan reaksi:
N2 + 3 H2 → 2 NH3
Dekomposisisi
Reaksi dekomposisi atau analisis adalah kebalikan dari reaksi sintesis. Sebuah senyawa yang lebih kompleks akan dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana. Contohnya adalah molekul air yang dipecah menjadi gas oksigen dan gas hidrogen, dengan persamaan reaksi:
2 H2O → 2 H2 + O2
Penggantian tunggal
Dalam reaksi penggantian tunggal atau substitusi, sebuah elemen tunggal menggantikan elemen tunggal lainnya di suatu senyawa. Contohnya adalah logam natrium yang bereaksi dengan asam klorida akan menghasilkan natrium klorida atau garam dapur, dengan persamaaan reaksi:
2 Na(s) + 2 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + H2(g)
Penggantian ganda
Dalam reaksi penggantian ganda, dua senyawa saling berganti ion atau ikatan untuk membentuk senyawa baru yang berbeda. Hal ini terjadi ketika kation dan anion dari 2 senyawa yang berbeda saling berpindah tempat, dan membentuk 2 senyawa baru. Rumus umum dari reaksi ini adalah:
AB + CD → AD + CB
Contoh dari reaksi penggantian ganda adalah timbal(II) nitrat bereaksi dengan kalium iodida untuk membentuk timbal(II) iodida dan kalium nitrat, dengan persamaan reaksi:
Pb(NO3)2 + 2 KI → PbI2 + 2 KNO3
Contoh lainnya adalah natrium klorida (garam dapur) bereaksi dengan perak nitrat membentuk natrium nitrat dan perak klorida, dengan persamaan reaksi:
NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s)
Oksidasi dan Reduksi .- referensi : http://en.wikipedia.org/wiki/Business_ethics
Tidak ada komentar:
Posting Komentar