licin tapi bermanfaat "Migas Nonkonvensional"
Untuk blog saya kali ini akan mendefinisikan tentang migas atau minyak dan gas, Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional merupakan salah satu sumber daya
alam yang strategis yang cukup potensial untuk memasok kebutuhan energi
nasional, sehingga dalam rangka diversifikasi energi, Minyak dan Gas
Bumi Non Konvensional perlu dikembangkan secara optimal. Untuk tujuan
tersebut, pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
mengeluarkan Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor
05 TAHUN 2012 Tentang Tata Cara Penetapan Dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak Dan Gas Bumi Non Konvensional. Berikut ringkasannya:
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar
nuklir dan
fosil.
Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat
dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Dengan
definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di
dalamnya.
Potensi alam yang banyak berasal dari temuan atau pengembangan
teknologi seperti accu (aki) atau baterai, nuklir, solar cell dan
sejenisnya. Sumber daya nonkonvensional tetap menggunakan bahan baku
atau bahan yang bersumber dari alam juga, hanya saja diproses dan diubah
dalam bentuk yang lebih praktis untuk siap digunakan.
Sumber daya alam nonkonvensioanl banyak berasal dari temuan atau
pengembangan teknologi seperti accu/baterai (aki), nuklir, solar cell
dan sejenisnya. tapi sumber daya non konvensional tetap menggunakan
bahan baku atau sumber dari alam juga, hanya diproses dan diubah dalam
bentuk yang lebih praktis untuk siap digunakan.
Memanfaatkan potensi cadangan non-konvensional
Saat ini merupakan waktu yang sangat bagus bagi pengembangan minyak
& gas non-konvensional. Permintaan hidrokarbon internasional yang
terus meningkat berarti Wood Group telah membantu pelanggan
mengeksploitasi sumber daya non-konvensional.
Dalam artian sederhana, minyak & gas
'non-konvensional' adalah sumber daya yang dipandang terlalu sulit atau
terlalu mahal untuk dieksploitasi dengan menggunakan cara-cara perolehan
tradisional.
Harga hidrokarbon sekarang ini telah mendorong banyak negara dan
perusahaan untuk mengevaluasi kembali nilai cadangan non-konvensional
mereka.
Bagi beberapa negara, daya tarik tambahan untuk mengambil deposit
yang seringkali besar ini adalah keamanan pasokan selama beberapa
dekade, bahkan mungkin beberapa abad ke depan, sehingga mengurangi
ketergantungan pada impor minyak & gas.
Banyak dari sumber daya non-konvensional ini, terutama ladang serpih,
telah ditemukan beberapa dekade yang lampau. Yang menjadi masalah
selama ini adalah tiadanya teknologi untuk mengambil minyak & gas
yang berharga ini dari lapisan yang harus ditembus.
Namun hal ini telah berubah sejak 10 tahun terakhir.
"Saya terpukau sekali dengan potensi gas serpih dan betapa cepatnya
industri telah bergerak maju untuk mengetahui cara mengeluarkannya
dengan aman," ujar Don Miller, manajer pemasaran Wood Group Logging
Services, yang menyediakan layanan lengkap pengerjaan lubang berselubung
untuk pengambilan serpih dan lingkungan penyelesaian yang kompleks
lainnya. Ini mencakup pula pencatatan lubang berselubung, perforasi,
tubing-conveyed perforating (TCP), pengambilan pipa, inspeksi selubung
dan pencatatan produksi di sumur vertikal maupun horisontal.
Pengetahuan baru ini secara khusus mencakup keahlian dalam pengeboran
sumur horisontal yang mengikuti lapisan serpih dan peretakan hidrolik,
atau 'frac'ing', di mana dalam proses tersebut cairan bertekanan tinggi
digunakan untuk mengembangkan retakan dalam batuan, melepaskan minyak
& gas serpih dan memungkinkannya mengalir kembali ke lubang sumur.
Di Amerika Serikat, saat ini pemerintah sedang bekerja sama dengan
industri untuk mengevaluasi dampak peretakan hidrolik terhadap air tanah
tawar.
"Dalam sumur non-konvensional ada dua bagian pada bor sumur: bagian
vertikal yang membawa Anda turun ke struktur serpih, kemudian bagian
horisontal yang memperlihatkan batuan reservoir secara maksimal," Don
menjelaskan.
"Saat turun tidak terlalu sulit karena ada gravitasi yang mendukung.
Namun setelah transisi pengebor menjadi horisontal, situasi menjadi
lebih sulit karena gravitasi jelas tidak lagi membantu Anda."
Eksploitasi deposit serpih seringkali berarti membangun infrastruktur
yang sebelumnya tidak ada. Ini menyebabkan kekurangan personil
sedangkan industri berkembang pesat – dan berarti peluang bagi
perusahaan dalam Wood Group.
"Kita bertekad untuk mengambil keuntungan dengan cara memperkuat
posisi kita di bidang serpih ini karena sumber daya terbatas sekali di
manapun, tidak hanya dalam infrastruktur tetapi dalam menemukan
orang-orang yang mempunyai keahlian," tambah Mitch Fralick, presiden
Producers Assistance Corporation (PAC) Wood Grup yang berkantor pusat di
Houston.
PAC menyediakan beragam personil untuk operator sumur, mulai dari
konsultan yang mengawasi penyelesaian pengeboran sampai staf pendukung
operasi dan pemeliharaan (O&M). Indikator pertumbuhan dalam usaha
serpih dapat dilihat dari fakta bahwa sekitar 30 persen dari 560
karyawan PAC saat ini terlibat dalam jenis deposit ini.
Di samping teknologi baru, arena baru ini juga telah mendorong
cara-cara pengeboran yang baru. "Operasi bantalan atau pad operation
telah menjadi lebih umum, sehingga memungkinkan lebih banyak lagi sumur
yang dibor dari lokasi permukaan yang kecil, sehingga meminimalkan
kerusakan pada tanah," kata Ian Milne, presiden Wood Group Pressure
Control.
Pada bantalan yang lebih besar, tidak jarang operasi dilakukan secara
serentak yaitu operasi pengeboran, frac'ing, dan aliran balik, yang
bekerja secara selaras - "Pemandangan yang menakjubkan," tambah Ian.
Wood Group Pressure Control telah mengembangkan peralatan baru untuk
menangani sumur-sumur non-konvensional. Instalasi kepala sumur dan
peralatan pengendali sumur yang cepat tetapi aman sangatlah penting dan
selain itu, bisnis layanannya, yang menyediakan katup peretakan dan sewa
peralatan tambahan, menawarkan keselamatan, keandalan dan efisiensi
yang semakin tinggi.
Wood Group Pressure Control menawarkan kenyamanan terbaik bagi
pelanggan, dengan memberikan paket yang komprehensif-peralatan kepala
sumur, sewa peralatan peretakan, pohon produksi, instalasi, dan
pemeliharaan - semua dari satu perusahaan saja.
Pemanfaatan metana
Satu keuntungan gas serpih adalah mampu terbakar secara bersih.
Demikian halnya dengan sumber daya non-konvensional lainnya, yaitu
metana lapisan batubara (
coal bed methane/CBM), juga dikenal sebagai gas lapisan batubara (
coal seam gas/CSG).
CSG pada hakikatnya adalah metana yang diserap ke dalam matriks padat
batubara. Metana sangat mudah terbakar dan bukan penunjang kehidupan,
sehingga dipandang berbahaya daripada bermanfaat dalam industri
pertambangan, dan biasanya dibuang ke atmosfer. Praktik ini kini berubah
dan Wood Group membantu memproduksi metana secara aman dan efisien -
dengan mengambilnya secara aman sebagai produk sampingan dari operasi
penambangan dan juga dalam proyek-proyek yang dikembangkan khusus untuk
ekstraksi metana.
"Pada saat ini belum ada produksi dalam jumlah yang sangat besar,"
kata Alan Fotheringham, general manager Wood Group Wagners yang
berkantor pusat di Brisbane, "tetapi potensinya sangat besar."
Wood Group Wagners bermaksud untuk memanfaatkan potensi ini.
Didirikan pada awal tahun 2010, perusahaan ini menyatukan pengalaman
fasilitas teknik dan produksi Wood Group dari seluruh dunia dengan
keahlian Wagners dalam transportasi dan infrastruktur, yang telah
disiapkan untuk menangani lokasi terpencil dan menantang di Queensland.
Pada saat ini, semua CSG yang diproduksi di Australia ditujukan untuk
penggunaan dalam negeri, baik untuk pembangkit listrik atau rumah
tangga. "Namun demikian, alasan kami di sini adalah bahwa dalam tiga
sampai lima tahun ke depan akan ada pasar ekspor yang sangat besar,
sehingga gas akan dicairkan dan diekspor, terutama ke Asia," tambah
Alan.
Kekhasan CSG adalah bahwa gas ini didampingi oleh air dalam jumlah
sangat besar. Ketika bor menembus lapisan, air akan mengalir kembali ke
dalam sumuran vertikal dan naik, sambil membebaskan gas.
Air ini perlu diolah, terutama di Queensland karena mengandung kadar
garam yang sangat tinggi: "Anda tidak bisa langsung membuangnya ke
sungai atau kali," Alan menjelaskan. "Dahulu air ini dialihkan ke kolam
penguapan yang besar, tetapi karena pertimbangan lingkungan sekarang
tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan. Anda harus mengolahnya dan
selanjutnya menyebarkannya dengan cara yang memberikan manfaat."
WGW telah ahli dalam mengubah air ini untuk kebaikan dan terus
menyelidiki berbagai cara, termasuk sistem kehutanan perkebunan, injeksi
akuifer, aliran sungai tambahan dan aplikasi komersial.
Di bagian lain dunia, eksploitasi besar-besaran telah dilakukan pada suatu sumber energi yang sangat berbeda.
Pasir minyak di barat Kanada merupakan sumber daya yang sangat besar.
Bahan bitumen tebal mungkin tidak terlihat indah namun cadangan Kanada
ini diperkirakan menduduki tempat kedua dari segi ukuran, dalam satuan
hidrokarbon, setelah Arab Saudi.
IMV Projects, spesialis pelaksanaan proyek yang berkantor pusat di
Calgary, telah siap berlaga. "Fokus utama IMV Projects adalah
pengembangan lokasi awal selama 11 tahun terakhir." kata Dawn MacDonald,
pengembangan bisnis.
"Pada proyek-proyek ini, fasilitas pengolahan pusat menghasilkan uap
untuk bantalan sumur jarak jauh, yang masing-masing mempunyai empat
sampai 24 pasangan sumur. Sumur bagian atas pada masing-masing pasangan
berupa injektor, yang menurunkan uap ke bawah permukaan pasir minyak.
Minyak mentah dan air kondensasi diperoleh melalui sumur produksi bawah
dan mengalir melalui pipa di atas tanah ke fasilitas pengolahan pusat
untuk diolah." Minyak hasil olahan biasanya dicampur dengan pengencer
dan disalurkan melalui pipa ke fasilitas peningkatan mutu, dan sebagian
besar hasilnya diekspor ke Amerika Serikat.
Namun demikian, Wood Group Logging Services malah dapat mengekspor
keahliannya dari Amerika Serikat. Meskipun banyak pekerjaannya yang
dilakukan di Amerika Serikat, perusahaan ini juga diminta untuk
menangani proyek-proyek khusus klien di negara-negara lain.
Hal ini sebagian karena 'arena' non-konvensional di kawasan seperti
Asia, Timur Tengah dan Amerika Latin pada umumnya masih baru dan belum
dieksploitasi. Di Argentina misalnya, WGLS bekerja sama dengan
perusahaan-perusahaan minyak untuk mengevaluasi bagaimana bentuk usaha
jangka panjang nantinya. Dengan 35 persen bisnisnya bergerak dalam
sektor industri yang non-konvensional, Wood Group Logging Services
memandang penting sumber daya ini.
Energi berkelanjutan
Dari definisinya, semua energi terbarukan sudah pasti juga merupakan
energi berkelanjutan,
karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat
panjang sehingga tidak perlu khawatir atau antisipasi akan kehabisan
sumbernya. Para pengusung energi non-nuklir tidak memasukkan
tenaga nuklir sebagai
bagian energi berkelanjutan karena persediaan uranium-235 di alam ada
batasnya, katakanlah ratusan tahun. Tetapi, para penggiat nuklir
berargumentasi bahwa nuklir termasuk energi berkelanjutan jika digunakan
sebagai bahan bakar di [reaktor pembiak cepat (FBR: Fast Breeder
Reactor)] karena cadangan bahan bakar nuklir bisa “beranak” ratusan
hingga ribuan kali lipat. Loh, kok bisa?
Alasannya begini, cadangan nuklir yang dibicarakan para pakar energi
dalam ordo puluhan atau ratusan tahun itu secara implisit dihitung
dengan asumsi reaktor yang digunakan adalah reaktor biasa (umumnya tipe
BWR atau PWR), yang notabene hanya bisa membakar U-235. Di satu sisi
kandungan U-235 di alam tak lebih dari 0,72% saja, sisanya kurang lebih
99,28% merupakan U-238. Uranium jenis U-238 ini dalam kondisi pembakaran
“biasa” (digunakan sebagai bahan bakar di reaktor biasa) tidak dapat
menghasilkan energi nuklir, tetapi jika dicampur dengan U-235 dan
dimasukan bersama-sama ke dalam reaktor pembiak, bersamaan dengan
konsumsi/ pembakaran U-235, U-238 mengalami reaksi penangkapan 1 neutron
dan berubah wujud menjadi U-239. Dalam hitungan menit U-239 meluruh
sambil mengeluarkan partikel beta dan kembali berubah wujud menjadi
Np-239. Np-239 juga kembali meluruh sambil memancarkan partikel beta
menjadi Pu-239. Nah, Pu-239 inilah yang meski tidak tersedia di alam
tetapi terbentuk sebagai hasil sampingan pembakaran U-235, memiliki
kemampuan membelah diri dan menghasilkan energi sebagaimana U-235. Bisa
dibayangkan jika semua U-238 yang jumlahnya ribuan kali lebih banyak
daripada U-235, jika semuanya berhasil diubah menjadi Pu-239 berapa
terjadi peningkatan jumlah bahan bakar nuklir. Hal yang serupa juga
terjadi untuk atom [thorium -233] yang dengan reaksi penangkapan 1
neutron berubah wujud menjadi U-233 yang memiliki kemampuan reaksi
berantai (reaksi nuklir). Itulah sebabnya kenapa negara-negara maju
tertentu enggan meninggalkan nuklir meski resiko radioaktif yang
diterimanya tidak ringan. Itulah pula alasan kenapa reaktor pembiak
cepat seperti yang dimiliki oleh Korut mendapat pengawasan ketat dari
IAEA karena mampu memproduksi bahan bakar baru Pu-239 yang rentan
disalahgunakan untuk senjata pembunuh massal. Di sisi lain para
penentang nuklir cenderung menggunakan istilah “energi berkelanjutan”
sebagai sinonim dari “energi terbarukan” untuk mengeluarkan energi
nuklir dari pembahasan kelompok energi tersebut.
Bioteknologi migas non konvensional Kelautan.
Dari sebelas sektor ekonomi kelautan itu, industri bioteknologi
kelautan merupakan sektor yang potensinya sangat besar, tetapi sampai
sekarang boleh dikatakan belum tersentuh pembangunan.
Bioteknologi kelautan adalah teknik penggunaan biota laut atau bagian
dari biota laut (seperti sel atau enzim) untuk membuat atau memodifikasi
produk, memperbaiki kualitas genetik, atau fenotip tumbuhan dan hewan,
dan mengembangkan (merekayasa) organisme untuk keperluan tertentu,
termasuk perbaikan lingkungan (Lundin and Zilinskas, 1995). Secara garis
besar industri bioteknologi kelautan meliputi tiga kelompok industri.
Pertama adalah ekstraksi (pengambilan) senyawa aktif (
bioactive substances) atau bahan alami (
natural products) dari biota laut sebagai bahan dasar (
raw materials) untuk industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, cat, perekat, film, kertas, dan berbagai industri lainnya.
Kedua berupa rekayasa genetik (
genetic engineering) terhadap
spesies tumbuhan atau hewan untuk menghasilkan jenis tumbuhan atau hewan
baru yang memiliki karakteristik genotip maupun fenotip yang jauh lebih
baik (unggul) ketimbang spesies yang aslinya.
Ketiga adalah dengan merekayasa genetik dari mikroorganisme (bakteri), sehingga mampu melumat (menetralkan) bahan pencemar (
pollutants) yang mencemari suatu lingkungan perairan atau daratan (seperti tumpahan minyak/
oil spills), sehingga lingkungan tersebut menjadi bersih, tidak lagi tercemar.
Teknik pembersihan pencermaran lingkungan semacam ini lazim dinamakan sebagai bioremediasi (
bioremediation).
Dalam dua dekade terakhir Pertamina dan perusahaan-perusahaan migas
swasta nasional maupun multinasional mengimpor seluruh kebutuhan
mikroorganisme untuk membersihkan tumpahan minyak di lingkungan perairan
laut dengan nilai mencapai US$ 100 juta per tahun.
Betapa mubazir kita hamburkan devisa negara untuk keperluan ini,
sementara Indonesia adalah pusat mikroorganisme dunia. Potensi nilai
ekonomi industri bioteknologi kelautan (
marine biotechnology) sangatlah besar, diperkirakan empat kali lebih besar dari pasar semikonduktor (
information technology) dunia pada 2002 (MOMAF Korea, 2002).
Sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, sejatinya
Indonesia memiliki potensi industri bioteknologi kelautan terbesar di
dunia, yang nilainya mencapai US$ 50 miliar per tahun (PKSPL-IPB, 1997).
Hal ini dimungkinkan, karena Indonesia merupakan negara dengan kekayaan
keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia (
mega marine biodiversity), baik pada tingkatan gen, spesies, maupun ekosistem (Allen, 2002).
Lebih dari itu, keanekaragaman hayati adalah merupakan basis dari
industri bioteknologi. Dengan demikian, semakin tinggi keanekaragaman
hayati laut yang dimiliki suatu bangsa, maka semakin besar pula potensi
industri bioteknologi kelautan dari bangsa tersebut.
Sebagai gambaran ringkas, bahwa sekitar 35.000 spesies biota laut, 910
jenis karang (corals) atau 75% dari total spesies karang di dunia, 850
spesies sponges, 13 spesies lamun (seagrass) dari 20 spesies lamun
dunia, 682 spesies rumput laut (
seaweed), 2.500 spesies
moluska, 1.502 spesies krustasea, 745 spesies ekinodermata, enam spesies
penyu, 29 spesies paus dan lumba-lumba, satu spesies dugong, dan lebih
dari 2.000 spesies ikan hidup, tumbuh serta berkembang biak di wilayah
perairan laut Indonesia (Dahuri, 2003).
Sayangnya, setiap tahun kita justru kehilangan devisa sekitar US$ 4
miliar untuk mengimpor berbagai produk industri bioteknologi kelautan,
seperti gamat (teripang),
omega-3, squalence, viagra, chitin, chitosan, spirulina, dan lain sebagainya.
Bukan hanya raibnya devisa, kita pun tidak mendapatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan sejumlah
multiplier effects
sebagai akibat dari belum berkembangnya industri bioteknologi kelautan
di nusantara tercinta ini. Selama ini, kita hanya mengekspor biota laut
dalam keadaan mentah.
Beberapa alternatif pengembangan sumber energi nonkonvensional yang dikembangkan untuk mengganti sumber energi konvensional yang terbatas jumlahnya adalah sebagai berikut.
1. Energi matahari.
Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan jalan
menangkap cahaya matahari dengan beribu-ribu fotosel. Fotosel dapat
dibuat dari silikon yang sisi-sisinya dilapisi dengan Boron dan Arsen.
Untuk mendapatkan voltase yang tinggi dan arus yang kuat, ribuan fotosel
dihubungkan secara seri-paralel. Energi matahari dapat juga diubah
menjadi energi panas dengan pertolongan cermin cekung.
2. Energi panas bumi.
Panas dari gunung berapi bersumber dari magma. Bila di dekat magma
tersebut terdapat cadangan air maka air itu akan mendapatkan panas.
Rembesan air panas ke permukaan bumi dapat merupakan sumber air panas,
berupa semburan uap atau semburan air panas. Panas bumi berupa uap air
panas dapat digunakan untuk menggerakkan turbin yang dapat menggerakkan
generator listrik.
Energi panas bumi berasal dari
peluruhan radioaktif di pusat
Bumi,
yang membuat Bumi panas dari dalam, serta dari panas matahari yang
membuat panas permukaan bumi. Ada tiga cara pemanfaatan panas bumi:
- Sebagai tenaga pembangkit listrik dan digunakan dalam bentuk listrik
- Sebagai sumber panas yang dimanfaatkan secara langsung menggunakan pipa ke perut bumi
- Sebagai pompa panas yang dipompa langsung dari perut bumi
Istilah ‘panas bumi’ digunakan untuk energi panas yang berasal dari
perut bumi. Listrik panas bumi dibangkitkan dengan cara memanfaatkan uap
yang keluar dari pipa yang ditanam ke perut bumi sebagai hasil
pemanasan sumber air resapan di sekitar sumur panas bumi. Uap tersebut
kemudian dimanfaatkan langsung untuk memutar turbin atau memanaskan
penukar panas untuk menghasilkan tekanan yang kemudian digunakan untuk
memutar
turbin dan menghasilkan listrik melalui
generator.
Energi panas bumi dari inti Bumi lebih dekat ke permukaan di beberapa
daerah daripada orang lain. Mana uap panas atau air bawah tanah dapat
dimanfaatkan dan dibawa ke permukaan itu dapat digunakan untuk
membangkitkan listrik. Seperti
tenaga panas bumi sumber ada di beberapa bagian tidak stabil secara geologis dunia seperti
Islandia,
Selandia Baru,
Amerika Serikat,
Filipina dan
Italia. Dua wilayah yang paling menonjol selama ini di Amerika Serikat berada di
Yellowstone baskom dan di utara
California.
Islandia menghasilkan
tenaga panas bumi 170 MW dan dipanaskan 86% dari semua rumah di tahun
2000 melalui energi panas bumi. Beberapa 8.000 MW dari kapasitas
operasional total.
Geothermal panas dari permukaan bumi dapat digunakan di sebagian
besar dunia langsung ke panas dan dingin bangunan. Suhu kerak bumi
beberapa meter di bawah permukaan buffered untuk konstan 7-14C (45-58F),
sehingga cairan dapat pra-pra-dipanaskan atau didinginkan dalam pipa
bawah tanah, menyediakan pendinginan gratis di musim panas dan, melalui
a
pompa panas,
pemanas di musim dingin. Menggunakan langsung lainnya adalah di sektor
pertanian (rumah kaca), perikanan budidaya dan industri.
Meskipun situs panas bumi mampu menyediakan panas untuk beberapa
dekade, akhirnya lokasi tertentu tenang. Beberapa menafsirkan makna ini
sebagai lokasi panas bumi tertentu dapat mengalami penipisan. Orang lain
melihat penafsiran semacam itu sebagai penggunaan yang tidak akurat
dari kata penipisan karena keseluruhan pasokan energi panas bumi di
Bumi, dan sumbernya, tetap hampir konstan. Energi panas bumi tergantung
pada geologi setempat ketidakstabilan, yang, menurut definisi, tidak
dapat diprediksi, dan mungkin stabil.
Sekarang konsumsi energi Panas Bumi tidak dengan cara apapun
mengancam atau mengurangi kualitas hidup untuk masa depan Wegenerbuah
instalasi, akibatnya, itu dianggap sebagai sumber energi terbarukan.
3. Energi angin
Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan kincir angin yang dihubungkan dengan generator listrik.
Karena matahari memanaskan permukaan bumi secara tidak merata, maka
terbentuklah angin. Energi Kinetik dari angin dapat Digunakan untuk
Menjalankan
Turbin angin,
Beberapa mampu memproduksi tenaga 5 MW. Keluaran tenaga Kubus adalah
fungsi dari kecepatan angin, maka Turbin tersebut paling tidak
membutuhkan angin dalam kisaran 5,5 m / d (20 km / j), dan dalam praktek
sangat sedikit wilayah yang memiliki angin yang bertiup terus menerus.
Namun begitu di daerah Pesisir atau daerah di ketinggian, angin yang
cukup Tersedia KONSTAN.
Pada
2005 telah
ada ribuan Turbin angin yang beroperasi di Beberapa bagian dunia,
dengan perusahaan “utility” memiliki kapasitas total lebih dari
47.317MW
[1]. Merupakan kapasitas output maksimum yang memungkinkan dan tidak menghitung “load factor”.
Ladang angin baru dan taman angin lepas pantai telah direncanakan dan
dibuat di seluruh dunia. Ini merupakan cara Penyediaan listrik yang
tumbuh dengan cepat di
abad ke-21 dan
menyediakan tambahan bagi stasiun pembangkit listrik utama. Kebanyakan
yang Digunakan Turbin menghasilkan listrik sekitar 25% dari waktu (load
factor 25%), tetapi Beberapa Mencapai 35%. Load factor biasanya lebih
tinggi pada musim dingin. Ini berarti Bahwa 5mW Turbin dapat memiliki
output rata-rata 1,7 MW dalam kasus terbaik.
Angin global jangka panjang potensi teknis diyakini 5 kali konsumsi
energi global saat ini atau 40 kali kebutuhan listrik saat ini. Ini
membutuhkan 12,7% dari seluruh wilayah tanah, atau lahan yang luas
dengan Kelas 3 atau potensi yang lebih besar pada ketinggian 80 meter.
Ini mengasumsikan bahwa tanah ditutupi dengan 6 turbin angin besar per
kilometer persegi. Pengalaman sumber daya lepas pantai berarti kecepatan
angin ~ 90% lebih besar daripada tanah, sehingga sumber daya lepas
pantai dapat berkontribusi secara substansial lebih banyak energi.
[Http://www.stanford.edu/group/efmh/winds/global_winds.html] [http://
http://www.ens-newswire.com/ens/may2005/2005-05-17-09.asp # anchor6]. Angka ini dapat juga meningkat dengan ketinggian lebih tinggi berbasis tanah atau turbin angin udara
2782,67121,00. Html? Tw = wn_tophead_2.
Ada perlawanan terhadap pembentukan tanah karena angin berbasis
awalnya dengan persepsi mereka berisik dan berkontribusi untuk “polusi
visual,” yaitu, mereka dianggap eyesores. Banyak orang juga mengklaim
bahwa turbin membunuh burung, dan bahwa mereka pada umumnya berbuat
banyak untuk lingkungan.
Yang lain berpendapat bahwa mereka yang menemukan turbin itu, bagus.
Bahwa turbin di laut yang tak terlihat oleh siapapun di pantai, yang
mana mobil-mobillah yang setiap tahun membunuh lebih banyak burung
sementara turbin terus berkembang.
Angin kekuatan
berbeda-beda dan dengan demikian tidak dapat menjamin power secara
berkelanjutan. Beberapa perkiraan menyarankan thpada angin 1.000 MW dari
kapasitas pembangkitan dapat diandalkan hanya kekuatan 333MW yang
berkesinambungan. Sementara ini mungkin berubah sejalan dengan
perkembangan teknologi, advokat telah mengusulkan menggabungkan tenaga
angin dengan sumber daya lain, atau penggunaan teknik penyimpanan
energi, dengan ini dalam pikiran. Hal ini paling baik digunakan dalam
konteks suatu sistem yang memiliki kapasitas cadangan signifikan seperti
hidro, atau cadangan beban, seperti tanaman Desalination, untuk
mengurangi dampak ekonomi dari variabilitas sumber daya.
Energi angin dapat diperbaharui.
4. Energi pasang surut
Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan dam yang memiliki pintu air yang
dapat diatur pembukaannya. Pada saat air laut pasang, air laut masuk ke
dalam dam melalui pintu air. Bila air surut maka air laut akan ke luar
juga melalui pintu air yang sama. Di pintu air itulah dipasang turbin
yang dapat menggerakkan generator listrik.
5. Energi biogas
Prinsipnya adalah memanfaatkan jasad hidup sampah melalui cara
pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu diperoleh
dari kotoran kerbau atau sapi. Gas yang sebagian besar adalah metan
dapat dibakar untuk keperluan masak memasak.
Banyak bahan-bahan organik dapat melepaskan gas, karena metabolisation bahan organik oleh bakteri (
fermentasi).
Landfills sebenarnya perlu melepaskan gas ini untuk mencegah ledakan berbahaya. Rilis kotoran hewan metana di bawah pengaruh
anaerob bakteri.
Juga, di bawah tekanan tinggi, suhu tinggi,
anaerobik kondisi banyak bahan organik seperti kayu dapat menjadi
gasified untuk
menghasilkan gas. Hal ini sering ditemukan untuk menjadi lebih efisien
daripada pembakaran langsung. Gas kemudian dapat digunakan untuk
menghasilkan listrik dan / atau panas.
Biogas dapat dengan mudah dihasilkan dari aliran limbah saat ini,
seperti: produksi kertas, produksi gula, limbah, kotoran hewan dan
sebagainya. Berbagai aliran limbah harus slurried bersama-sama dan
dibiarkan secara alami berfermentasi, menghasilkan gas metana. Kita
hanya perlu mengubah kotoran saat ini biogas tanaman untuk tanaman,
membangun lebih banyak terpusat lokal biogas kecil tanaman dan rencana
untuk masa depan. Produksi biogas memiliki kapasitas untuk menyediakan
kami dengan sekitar setengah dari kebutuhan energi kita, baik dibakar
untuk produksi listrik atau pipa ke pipa gas saat ini untuk digunakan.
Hanya saja yang harus dilakukan dan membuat prioritas. Selain itu, bila
tanaman telah diekstrak semua metana dapat, kita ditinggalkan dengan
yang lebih baik pupuk untuk lahan pertanian kita daripada kita mulai
dengan.
6. Energi biomassa
Bahan bakunya adalah sampah organik. Panas yang timbul, digunakan untuk
memanaskan ketel uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan
generator listrik.
Tumbuhan biasanya menggunakan
fotosintesis untuk menyimpan tenaga surya, udara, dan
CO 2 .
Bahan bakar bio adalah bahan bakar yang diperoleh dari biomassa –
Organisme atau produk dari metabolisme hewan, seperti kotoran dari sapi
dan sebagainya. Ini juga merupakan salah satu sumber energi terbaharui.
Biasanya bahan bakar bio dibakar untuk energi kimia Melepas Yang
Tersimpan di dalamnya. Riset untuk mengubah bahan bakar bio menjadi
listrik Menggunakan sel bahan bakar adalah bidang penelitian yang sangat
aktif.
Biomassa dapat Digunakan langsung sebagai bahan bakar atau untuk
memproduksi bahan bakar bio cair. Biomass yang diproduksi dengan teknik
pertanian, seperti
biodiesel,
etanol, dan
bagasse (seringkali sebuah produk sampingan dari pengkultivasian
Tebu) dapat dibakar dalam
mesin Pembakaran dalam atau
pendidih.
Sebuah hambatan adalah seluruh biomass harus melalui proses Beberapa
berikut: harus dikembangkan, dikumpulkan, dikeringkan, difermentasi dan
dibakar. Seluruh langkah ini membutuhkan banyak sumber daya dan
infrastruktur.
SUMBER: http://www.google.co.id
www.wikipedia.org