SI MAKHLUK
TERBESAR DI DUNIA “ PAUS ”
Siapa yang gak tau sih hewan
terbesar di dunia ini dan sang penguasa di perairan ini? Hewan yang bisa bersuara
seperti manusia ini memiliki bobot sampai sebesar kapal titanic ini sudah ada
sejak 50 jutatahun yang lalu, hewan yang termasuk dalam kategori hewan mamalia
ini bisa 3 kali berkembang biak dalam satu tahunya populasinya sangat banyak
dan masih belum terhitung hewan yang langka dan harus dilindungi akan
keberadaannya, langsung saja pada penelitian tentang hewan berikut ini.
Paus atau lodan
(khusus yang bergigi dan bukan berukuran kecil) adalah sekelompok mamalia yang
hidup di lautan. Sebutan "paus" diberikan pada anggota bangsa Cetacea
yang berukuran besar. Meskipun dalam bahasa Indonesia paus sering disebut
"ikan paus", paus sebenarnya bukanlah tergolong dalam keluarga ikan.
Paus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
* bernapas melalui paru-paru
* mempunyai rambut (sedikit, hampir tidak ada bagi paus dewasa)
* berdarah panas
* mempunyai kelenjar susu
* mempunyai jantung dengan empat ruang
* bernapas melalui paru-paru
* mempunyai rambut (sedikit, hampir tidak ada bagi paus dewasa)
* berdarah panas
* mempunyai kelenjar susu
* mempunyai jantung dengan empat ruang
Pada masa kini
dikenal dua kelompok paus, yaitu paus bergigi (Odontoceti) dan paus tidak
bergigi (Mysticeti). Paus Odontoceti yang bergigi merupakan pemangsa yang
memakan ikan, sotong, dan mamalia laut, mempunyai satu lubang pernapasan. Paus
bergigi berkerabat dekat dengan lumba-lumba dan pesut. Paus tidak bergigi
berukuran lebih besar daripada ikan paus bergigi dan mempunyai struktur yang
dikenal sebagai balin yang berbentuk sikat. Struktur ini berguna untuk
menyaring plankton, makanannnya, di air. Paus berbalin mempunyai dua lubang
pernapasan.
Ikan PAUS tinggal di lautan yang dalam berikut ini Asal Usul Lautan di Bumi
Permukaan bumi sebagian besar tertutup oleh lautan. Penelitian baru menduga, laut datang dari luar bumi.
Ilmuwan sejak lama telah memperkirakan, bumi dan planet tetangganya saat awal terbentuknya mengalami puluhan ribu tabrakan benda angkasa. Adanya jurang di bulan menunjukkan hujan komet itu.
Studi terbaru mendapati, komet adalah yang membawa lautan ke bumi sekitar 3,85 miliar tahun lalu.
Kesimpulan itu berdasarkan tingkatan logam yang ada di bebatuan bumi kuno yang dilakukan tim dipimpin oleh Uffe Jorgensen dari Niels Bohr Institute di Denmark.
"Apakah bumi telah memiliki lautan sebelum hujan komet menjadi perdebatan sengit," kata Jorgensen.
Beberapa pakar mengatakan sudah tersedia cukup air saat bumi terbentuk. Namun sebagian ilmuwan lain menyatakan panas pada planet muda akan menguapkan semua air yang ada.
Tim yang dipimpin Jorgensen menyimpulkan bumi muda terlalu panas untuk mempertahankan air yang ada. Namun di masa hujan komet, suhu bumi menjadi turun dan air yang meleleh dari komet menjadi lautan pertama.
"Kita mungkin merasakan rasa bekas komet itu tiap kali minum air,” kata peneliti studi yang akan dipublikasikan di journal Icarus.
Jorgensen dan koleganya mencapai kesimpulan itu dengan mengukur tingkat iridium di pegunungan Greenland. Bebatuan itu merupakan salah satu yang tertua di dunia dari masa hujan komet.
Ilmuwan sejak lama telah memperkirakan, bumi dan planet tetangganya saat awal terbentuknya mengalami puluhan ribu tabrakan benda angkasa. Adanya jurang di bulan menunjukkan hujan komet itu.
Studi terbaru mendapati, komet adalah yang membawa lautan ke bumi sekitar 3,85 miliar tahun lalu.
Kesimpulan itu berdasarkan tingkatan logam yang ada di bebatuan bumi kuno yang dilakukan tim dipimpin oleh Uffe Jorgensen dari Niels Bohr Institute di Denmark.
"Apakah bumi telah memiliki lautan sebelum hujan komet menjadi perdebatan sengit," kata Jorgensen.
Beberapa pakar mengatakan sudah tersedia cukup air saat bumi terbentuk. Namun sebagian ilmuwan lain menyatakan panas pada planet muda akan menguapkan semua air yang ada.
Tim yang dipimpin Jorgensen menyimpulkan bumi muda terlalu panas untuk mempertahankan air yang ada. Namun di masa hujan komet, suhu bumi menjadi turun dan air yang meleleh dari komet menjadi lautan pertama.
"Kita mungkin merasakan rasa bekas komet itu tiap kali minum air,” kata peneliti studi yang akan dipublikasikan di journal Icarus.
Jorgensen dan koleganya mencapai kesimpulan itu dengan mengukur tingkat iridium di pegunungan Greenland. Bebatuan itu merupakan salah satu yang tertua di dunia dari masa hujan komet.
Berikut ini adalah gambar berbagai spesies Paus dengan perbandingan ukuran tubuh manusia
SEL .
Berikut ini adalah penjelasan dari STRUKTUR SEL dari ikan Paus berikut keteranganya :
(A)-(D) Histologic sections of skin, which were
stained immunohistochemically for the endothelial-cell-specific marker
CD31 (PECAM-1), and schematic drawings of the CD31-immunoreactive cell
aggregates reveal differences in the arrangement of the cutaneous
microvasculature between telogen skin (day 0 p.d.) (A, B) and anagen VI skin (day 12 p.d.) (C, D); the cutaneous microvasculature was evaluated between the epidermis (E) and the panniculus carnosus (pc). (E-H)
Histologic sections, stained immunohistochemically for CD31 (PECAM-1),
reveal hair-cycle-dependent changes in vessel diameter, vessel length,
MVD, and in the morphology of endothelial cell nuclei. In telogen skin
(day 0 p.d.) (E) dermal vessels are small in diameter and length, and capillaries show flattened endothelial cell nuclei (insert); dermal vessels increase in diameter and length in anagen IV skin (day 5 p.d.) (F); they reach maximal length and diameter in anagen VI skin (day 12 p.d.), where vessels show many branches (G) and endothelial cell nuclei have an oval shape (insert);
during hair follicle regression (catagen, day 19 p.d.) cutaneous
vessels retain their elongated course, but become condensed as the
surrounding dermal and subcutaneous tissue diminishes in size (H); hair-cycle-dependent changes in the dermal and subcutaneous tissue become very obvious by comparing (E)-(H), which are of the same magnification. (J)-(M)
Double-immunofluorescent staining for CD31 (green) and Ki-67 antigen
(red) demonstrates the presence of PEC in murine skin. No PEC are
detectable in most sections of anagen I skin (day 1 p.d.) (J); in
anagen IV skin (day 5 p.d.), single PEC become detectable, mostly in
small ascending vessels, rarely in vessels of the lower horizontal
plexus (arrow) (K); the number of PEC increases dramatically in anagen V (day 8 p.d.) (L) and anagen VI skin (day 12 p.d.) (M), where many PEC can be detected in branching dermal vessels (L, M). Scale bars represent 200 m in (A)–(D), 80 m in (E)-(L), 32 m in the inserts of (E) and (G), and 50 m in (M).
PERKEMBANG BIAKAN DARI PAUS.
Paus berkembang biak secara VIVIPAR atau dengan cara melahirkan dan memiliki masa kehamilan yaitu 9-10 bulan ,
Coelenterata
Contoh anggota Coelenterata (hewan berongga) yang
dapat melakukan reproduksi secara generatif adalah Hyadra. Hydra
bersifat hermafrodit. Testis (alat kelamin jantan. Penghasil sperma)
hydra berbentuk kerucut dan terletak pada kulit luar. sedangkan ovarium
(alat kelamin betina, penghasil ovum) berupa bulatan menggelembung.
Berbeda dengan Porifera, ovum Hyidra dapat dibuahi oleh sperma yang
dihasilkan oleh individu yang sama. Jadi. pada Hydra dapat terjadi
pembuahan sendiri. Meskipun demikian, pembuahan sendiri jarang terjadi
karena waktu masak ovum dan sperma tidak bersamaan.
Siklus reproduksi ikan paus berhubungan erat dengan perkembangan gonad, terutama ikan betina. Secara umum tahap-tahap perkembangan gonad ikan jantan adalah spermatogonia, spermatosit primer,spermatosit sekunder spermatid, metamorfose dan spermatozoa. Volume gonadikan jantan bisa mencapai 5% dari bobot total tubuhnya. Sedangkan tahap perkembangan ikan betina meliputi oogonia, oosit primer, oosit sekunder dan ovaatau telur. Karena siklus reproduksi terkait erat dengan perkembangan gonad ikan betina, maka pembahasan tentang siklus reproduksi lebih ditekankan padakematangan gonad ikan betina dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.Perkimpoian dimulai di akhir musim gugur, dan berlanjut sampai akhir musimdingin. Sedikit diketahui tentang perilaku perkimpoiannya. Betina secara khasmelahirkan sekali setiap dua hingga tiga tahun saat awal musim dingin setelah periode kehamilan 10 hingga 12 bulan. Massa anak sekitar 2500 kg (2,5 ton) dan panjangnya sekitar 7 m. Anak Paus Biru minum 350–570 liter susu setiap hari.Proses penyapihan berlangsung sekitar 6 – 7 bln dengan berat sekitar 23 ton dan panjang 14 m. Kematangan seksual secara khusus mencapai 8 hingga 10 thndengan waktu dimana jantan telah mencapai panjang 20 m (atau lebih di Selatan).Betina masih lebih besar, mencapai kematangan seksual saat sekitar usia limatahun, dengan panjang telah mencapai 21 m.
GEOGRAFI KEHIDUPAN IKAN PAUS.
Wilayah penyebaran Paus (diwarnai biru)
untuk wilayah atau penyebaran dari ikan paus ini hampir seluruh lautan yang ada di bumi ini , yang berada sedalam 1000 (seribu ) meter kedalam laut , dan tempat dimana kebanyakan paus tinggal adalah di daerah NEOTROPICAL dan NEARCTIC.
Dan untuk penyebaran ikan paus di INDONESIA kebanyakan berada di kawasan perairan timur indonesia, seperti di Provinsi nusa tenggara timur dan perairan pulau jawa.
EVOLUSI IKAN PAUS .
Fosil menunjukkan bahwa paus berasal dari hewan daratan berkuku, kemungkinan dari hewan seperti Mesonychid (hewan seperti serigala yang tinggal di pesisir pantai) yang berangsur-angsur kembali menghunii lautan sekitar 50 juta tahun yang lalu. Satu lagi kemungkinan hewan lain yang berubah menjadi paus, adalah Ambulocetus, mamalia seukuran anjing laut namun memiliki panjang 3 meter seberat 325 kilogram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar